Film 1BR merupakan film horror thriller dimana istilah 1BR ini sebenarnya mengacu pada rumah dengan satu kamar yang biasa terdapat di iklan. Film berpusat pada Sarah, seorang wanita muda yang pergi dari rumahnya setelah ibunya meninggal dan ayahnya berselingkuh dengan perawat ibunya disaat ibunya sedang sekarat. Merasa marah dengan ayahnya ia berusaha mandiri dan pindah ke LA dan mencari tempat tinggal baru. Sarah menemukan sebuah apartemen tempat tinggal yang cukup bagus milik CDE properties dan iapun akhirnya terpilih untuk menempati apartemen tersebut. Setelah menempati apartemen mulai terjadi hal2 aneh, diawali dengan suara2 pipa yang sangat mengganggu di malam hari dan surat ancaman bahwa hewan peliharaan tidak diperbolehkan, hingga kucingnya yang terbunuh dengan mengenaskan. Tidak berhenti disitu, Sarah mengalami hal2 yang lebih aneh lagi dengan tetangga2nya dan menemukan fakta yang lebih menyeramkan.
Pertama-tama, saya suka detail kecil seperti nama pemilik property sekaligus pengarang yang disingkat dengan mudah, CDE Properties. Kedua, film ini mengangkat realitas kehidupan saat ini dimana orang sudah tidak terlalu perduli dengan orang lain bahkan tetangga disebelah kita. Ada suatu kebenaran yang diangkat dalam film ini, dasar dan pondasi yang nyata terjadi dan keinginan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ini yang saya katakan dengan film yang berbobot, bahwa film horror pun bisa mempunyai bobot dan pesan yang bisa disampaikan kepada penontonnya, bahwa sutradara dan penulis film ini memiliki keresahan yang dituangkan dalam film horror dengan konsep yang cukup matang.
Saya ringkas sedikit bahwa film ini mengangkat sebuah komunitas yang percaya dengan Charles D Ellerby yang mengarang buku berjudul “The Power of Community”, intinya hidup dengan empat landasan, tidak egois (selalu bertindak demi kepentingan terbaik komunitas), keterbukaan (bahwa rahasia akan menghasilkan perselisihan), penerimaan (setelah yang salah dibenarkan itu sudah dimaafkan), keamanan (kita menjadi diri terbaik ketika kita tahu tetangga kita mengawasi). Awalnya hanya mengikuti peraturan tetapi lama kelamaan menjalani landasan itu menjadi suatu kebiasaan lalu menjadi jati diri, dan inilah yang dianggap oleh komunitas tersebut akan menciptakan dunia tunggal sempurna. Prinsip yang sempurna dan memang benar tetapi dijalankan dengan cara yang sadis. Sometimes shock therapy wake us up more effective, and this is maybe the reason behind the pandemic that happen all over the world.
Nicole Brydon Bloom sebagai Sarah yang termasuk pemain baru mampu membawa perannya dan menarik penonton untuk ikut merasakan ketegangan dan Giles Matthey sebagai karakter antagonis tetapi entah bagaimana ia membuat saya lupa bahwa ia adalah karakter antagonis dengan wajahnya yang selalu terlihat tampan dan tidak menyeramkan. Dan Taylor Nichols yang dengan caranya sendiri tampak seperti pemimpin yang bijak dan menyeramkan di sisi lain. Semua mampu memerankan karakternya dengan baik sehingga terasa sangat nyata.
Sutradara : David Marmor Penulis Skenario : David Marmor Pemeran Utama : Nicole Brydon Bloom, Giles Matthey, Taylor Nichols, Naomi Grossman, Alan Blumenfeld, Clayton Hoff, Celeste Sully, Earnestine Phillips, Susan Davis