Skip to content

Beau is Afraid (2023) – movie review

Rating: 2.5 out of 5.

Siapa yang tidak penasaran dengan film ini? Ketika melihat bahwa film ini disutradarai oleh Ari Aster, tentunya banyak yang ingin menontonnya. Saya merupakan salah satunya. Saya masih bisa mengingat kesan setelah menonton Hereditary dan Midsommar, dan berharap film kali ini jauh lebih horror dari keduanya.

Film ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menceritakan tentang Beau yang gelisah dengan hari peringatan kematian ayahnya karena ia akan kembali ke rumahnya dan bertemu dengan ibunya. Beau berbicara dengan terapisnya yang tidak memberikan banyak solusi lalu kembali ke tempat tinggalnya yang berada di lingkungan yang sangat kacau.

Beau kesulitan tidur dengan pesan aneh dari tetangganya hingga ia bangun kesiangan keesokan harinya dan terburu-buru untuk berangkat ke bandara hingga ia kehilangan kuncinya. Cerita mulai meningkat drastis setelah ia memberitahu ibunya tentang kehilangan tersebut. Beau mulai membayangkan berbagai hal buruk yang akan terjadi pada dirinya.

Bagian kedua memperlihatkan Beau yang sudah keluar dari rumahnya dan berada di rumah pasangan Grace dan Roger, yang tentu tidak kalah ajaib. Beau seakan terjebak dalam drama keluarga tersebut hingga terjadi sesuatu dan ia pun lari dari rumah mereka.

Bagian ketiga adalah ketika Beau masuk ke dalam hutan dan menemukan sebuah drama yang menariknya masuk ke dalam cerita drama tersebut. Bagian ini mungkin yang paling membingungkan dari ketiga bagian. Di bagian ini pula Beau mulai mengungkap perlahan misteri yang selama ini ia pertanyakan.

Film ini jelas sangat out of the box. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana ide cerita seperti ini keluar dari seorang Ari Aster. Sayangnya kali ini ceritanya seakan terbang diluar jangkauan saya, begitu banyak metafora dan visual yang sulit untuk diterjemahkan. Beberapa pertanyaan yang muncul dalam film ini sudah dijawab tetapi tidak terjawab sepenuhnya dan terus membuat saya bertanya-tanya dalam ketidakpastian.

Alih-alih bernuansa horror saya merasa film ini adalah serangkaian mimpi buruk yang tak kunjung berhenti. Inti ceritanya masih seputar keluarga dan sepertinya berputar tentang hubungan toxic antara ibu dan anak dan misteri yang samar terungkap tentang ayahnya.

Bagian endingnya menurut saya cukup epic tetapi sekali lagi ada hal yang terasa kurang terjawab hingga akhir yang membuat keseluruhan film menjadi terasa kurang bermakna.

Tetapi saya akui masalah interpretasi ini mengejutkan. Caranya menggambarkan sesuatu dan menuangkannya dalam film dengan detail dan petunjuk disana-sini yang saling terhubung dan mungkin terlewati. Dan Joaquin Phoenix tentunya memberikan penampilan yang luar biasa kuat. Ditengah-tengah segala pertanyaan, ia memberikan rasa yang kuat pada penampilannya dan menarik saya ke dalam segala hal yang ia pikirkan dan rasakan.

Saya tidak bisa mengatakan film ini adalah favorit saya tetapi saya mengagumi ide dibalik film ini dan cara Ari Aster menggambarkannya yang sangat tidak biasa.

Sutradara : Ari Aster Penulis Skenario : Ari Aster Pemeran : Joaquin Phoenix, Patti LuPone, Amy Ryan, Nathan Lane, Kylie Rogers, Denis Menochet, Parker Posey, Zoe Lister-Jones, Armen Nahapetian, Julia Antonelli, Stephen McKinley Hender, Richard Kind, Hayley Squires

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights