Series terbaru dari Netflix ini sudah saya simpan didaftar tonton beberapa minggu sebelumnya. Sinopsisnya sangat membuat penasaran dan series ini juga meliputi berbagai genre mulai dari sci-fi, thriller, crime dan misteri. Gabungan genre yang luar biasa.
Salah satu yang membuat saya langsung tertarik adalah adanya empat waktu yang berbeda dalam series ini, tahun 1890, 1941, 2023, dan 2053. Pada keempat waktu tersebut ditemukan sebuah mayat yang persis sama, seorang pria tanpa baju dengan luka tembak di mata kiri. Lokasi mayatnya pun sama yaitu di Longharvest Lane.
Di tahun 1890, kasus misterius tersebut ditangani oleh Detektif Hillinghead yang kemudian menyelidikinya secara diam-diam bersama dengan seorang jurnalis setelah atasannya menutup kasus tersebut secara paksa.
Tahun 1942, Charles Whiteman menangani kasus yang sama tetapi ia mendapat telepon misterius dari seorang wanita untuk menyingkirkan mayat tersebut. Whiteman tidak berhasil menyingkirkan mayat pria itu tetapi ia menjebak sesama rekan polisi yang mencurigai dan mengikutinya.
Di tahun 2023, Detektif Hasan menemukan mayat pria tersebut setelah mengejar seorang anak remaja yang kemudian diketahui bernama Syed Tahir. Hasil investigasi Hasan atas Syed Tahir berujung pada Elias Mannix, yang merupakan kunci dari segala hal yang terjadi.
Jawaban demi jawaban mulai muncul di tahun 2053 dimana kasus tersebut ditangani oleh Iris Mapplewood, tetapi kali ini pria yang ditemukannya ternyata masih hidup. Sama dengan detektif lainnya di waktu yang berbeda, kasus tersebut dihentikan oleh atasannya. Mapplewood berusaha menyelidiki diam-diam tetapi aksinya dihentikan ketika Komandan Mannix mengetahui rencananya. Mannix kemudian meminta Mapplewood untuk mencari tahu dan menemukan jaringan teror yang disebut Chapel Perilous yang menginginkan Mannix mati.
Saya mulai menyukai series sci-fi tentang time travel ini. Sebelum series ini saya menonton Shining Girls dan juga menyukai konsepnya yang mengenai kejahatan yang terkait time travel. Banyak perpindahan waktu tentunya tetapi masing-masing alur ceritanya menarik dan tentunya dibumbui dengan twist & turn yang membuat saya menjadi semakin tertarik dan penasaran.
Dasarnya cukup sederhana “Know You Are Loved” yang tidak pernah dirasakan oleh Elias Mannix dan membuatnya berusaha merubah dunia yang lama dan menciptakan dunia baru dengan prinsip tersebut. Dan Mannix pun pintar untuk memilih target yang akan ia kuasai, terlihat dengan ia memiliki Harker Bank di tahun 1941 dan Harker Legal di tahun 2023 sementara di tahun 1890 ia mengumpulkan uang dengan apa yang ia ketahui di masa depan tentang pasar saham kala itu.
Bukan hanya alur ceritanya tetapi setiap karakter memiliki peran penting yang bisa mengubah masa depan. Hanya endingnya mungkin diluar ekspektasi saya yang berharap akan mind blowing tetapi lebih diperhalus dan berusaha mencari jalan yang damai, win win solution lah. Selain itu kita juga tidak diberikan informasi tentang bagaimana awalnya Mannix menemukan The Throat. Saya juga sempat berpikir mengapa Defoe benar-benar mengirimnya ke tahun 1890, bukankah tidak ada yang akan sadar bila ia dikirim ke tahun yang lain?
Series “Bodies” sudah bisa kalian tonton di Netflix mulai 19 Oktober 2023.
Kreator : Paul Tomalin Based on: “Bodies” by Si Spencer
Sutradara : Marco Kreuzpaintner, Haolu Wang Penulis : Paul Tomalin & Danusia Samal
Pemeran : Jacob Fortune-Lloyd, Shira Haas, Amaka Okafor, Kyle Soller, Stephen Graham, Greta Scacchi, Synnove Karlsen, Gabriel Howell, Tom Mothersdale, George Parker, Michael Jibson, Chloe Raphael