Film iconic tentang sebuah urban legend dimana seorang pria bertangan kait yang akan muncul bila kita menyebut namanya didepan cermin sebanyak 5 kali. Sekilas konsepnya serupa dengan Bloody Mary tetapi lingkungan yang dihadirkan sangat berbeda.
Ceritanya berawal dengan kejadian mengerikan yang pernah terjadi di masa lalu di Cabrini Green hingga gedung tersebut dihancurkan dan akhirnya dibangun kembali. Cerita hantu tentang tempat tersebut menjadi urban legend turun-temurun hingga bangunan tersebut dibangun kembali. Seorang seniman, Anthony McCoy dan istrinya Brianna menempati gedung baru tersebut. Anthony yang sedang kehilangan inspirasi untuk melukis, mendengar cerita tentang Candyman dan memutuskan untuk menjadikannya bahan penelitian untuk proyek lukisannya. Ia bertemu dengan pemilik laundry setempat dan mendengar cerita lengkap tentang asal mula Candyman. Semakin dalam Anthony mengupas cerita tentang Candyman, semakin sering ia mengalami kejadian2 aneh dan kejadian mengerikan mulai menimpa orang2 di sekelilingnya.
Awalnya saya kurang suka dengan film2 tentang Candyman karena cenderung memberi kesan seakan ia hanya seorang pembunuh yang mencari target secara acak tetapi di film Candyman kali ini semua yang dibutuhkan dijelaskan secara lengkap. Ada latar belakang cerita, ini yang selalu saya anggap penting dan perlu, hampir semua kejahatan terjadi karena ada penyebab yang memicu. Cerita asli tentang Candyman disini diceritakan dengan dramatis dengan menggunakan shadow puppet yang memberikan kesan dramatis dan horror karena bentuknya pun membuat kesan menyeramkan.
Satu hal yang menurut saya merupakan adegan yang tidak terkait adalah kejadian di sekolah dimana lima perempuan mencoba memanggil Candyman didepan cermin. Sebuah adegan klasik tapi rasanya tidak ada kaitan dengan keseluruhan cerita selain tentang membuktikan keberadaan Candyman dan bahwa salah satunya pernah mendatangi galeri seni dimana karya Anthony dipajang.
Kita tidak akan melihat secara langsung sosok Candyman ketika membunuh karena saya rasa film ini bukanlah menekankan tentang hal itu, tetapi efek creepy tetap terasa ketika hal itu terjadi. Yahya Abdul Mateen II yang memerankan Anthony McCoy bermain dengan bagus dan meyakinkan, membuat kita merasa he’s not the bad guy walaupun ia akan berubah menjadi sesuatu yang kita anggap tidak baik. Dan ada Vanessa Williams, yang mungkin tidak akan kita sadari karena sepertinya ia tidak bertambah tua.
Candyman is a way to deal with the fact that these things happened to us, are still happening!
Yang paling saya suka tentunya adalah film horror yang memiliki pesan dalam. Perbedaan2 yang ada dalam masyarakat membuat sebagian orang merasa lebih superior dan semena2 terhadap orang lain, bahkan menutupi dan membenarkan kejahatan. Hal ini bahkan dilakukan oleh pihak2 yang seharusnya menjaga dan melindungi masyarakat dan terjadi berulang kali di setiap generasi. Ada dua sisi sudut pandang melihat Candyman, satu sisi adalah ia sosok kejam yang membunuh orang2, sisi lainnya adalah bahwa ia muncul karena masih banyak ketimpangan dan ketidakadilan yang terjadi. Sisi manapun yang kita lihat semuanya menunjukkan kejahatan, fakta bahwa kejahatan yang terjadi didepan mata terkadang disebabkan oleh kejahatan2 yang terselubung.
Sutradara : Nia DaCosta Penulis Skenario : Jordan Peele, Win Rosenfeld Pemeran : Yahya Abdul-Mateen II, Teyonah Parris, Nathan Stewart-Jarrett, Colman Domingo, Vanessa Williams