Skip to content

Chhapaak (2020) – movie review

Rating: 3 out of 5.

Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata Laxmi Agarwal, yang menjadi korban penyiraman air keras oleh seorang laki2 yang merasa cintanya ditolak. Dan laki2 ini tidak sendiri, ironisnya ia ditemani seorang wanita yang menjadi orang yang menyiramkan air keras tersebut ke wajah Laxmi.

Sinopsis

Film ini diawali dengan seorang jurnalis, Alka, yang berusaha mencari salah satu korban penyiraman air keras bernama Malti. Malti sedang berusaha mencari kerja untuk menambah penghasilan karena adiknya, Rohit, yang sedang sakit, tetapi ia tidak berhasil menemukan pekerjaan yang tidak memandang wajahnya. Alka akhirnya menemukan dan mewawancarai Malti, yang sempat mengeluarkan petisi untuk menuntut larangan dalam penjualan air keras secara bebas, tetapi setelah 7 tahun belum ada perkembangan apapun. Alka kemudian menawarkan Malti untuk bertemu dengan Amol Dwivedi, yang menjalankan sebuah LSM yang bergerak dalam kegiatan untuk membantu korban penyiraman air keras, Malti langsung diterima dan cerita mulai berselang seling dengan flashback disaat Malti terkena siraman air keras hingga perjuangannya dalam menuntut keadilan terhadap pelaku penyiraman air keras.

Review

Proses perjuangan Laxmi Agarwal dikemas dalam film ini tanpa terlalu menyoroti kelam dan gelapnya ketika ia berusaha bangkit dari keterpurukan dalam kondisi yang sangat berbeda. Film ini justru lebih menyoroti masa dimana Laxmi pada akhirnya bisa lepas dari posisinya sebagai korban dan bangkit, merayakan setiap kemenangan sekecil apapun itu dan berjuang lebih keras lagi ketika mengalami kegagalan. Walaupun tetap diperlihatkan bagaimana kondisi mentalnya ketika awal mengalami kejadian tersebut tetapi sebagian besar cerita tidak terfokus pada hal itu.

Sebuah pengalaman yang ironis dan bahkan sering terjadi di India karena bebasnya dijual air keras sehingga sering digunakan sebagai alat untuk membalas dendam karena patah hati, dan tentu saja sebagian besar korbannya adalah wanita. Lebih ironis lagi khususnya dalam kasus Laxmi adalah yang membantu melakukan penyiraman adalah juga seorang wanita dan ini dilakukan di tempat umum dan terbuka.

Hal lain yang juga menjadi sorotan saya dalam film ini adalah ketika “kasta” masih dijadikan prioritas disaat nyawa sudah diujung tanduk. Dan anehnya lagi adalah ketika seorang perempuan menjadi korban, yang dianggap dan dilihat oleh orang pada umumnya adalah seakan2 kesalahan ada pada si korban. That is a funny thing. Dan mungkin ini yang menjadi penyebab kenapa pembalasan dendam mayoritas dilakukan dengan cara ini, selain alatnya dijual bebas, “bekas” itu menempel selamanya, dan masyarakat pasti akan menilai pertama kali bahwa ada sesuatu yang salah dengan si perempuan.

Deepika Padukone pun mampu memberikan penampilan yang cukup menarik sebagai pemeran utama dan pusat dari film ini sehingga efek film ini mampu membekas pada penonton termasuk saya sendiri. Dan lagi2 inilah nilai lebih sebuah film, ada pesan2 yang memang lebih efektif dan lebih halus penyampaiannya melalui film, daripada beropini di sosial media ataupun ruang publik lainnya.

Film yang cukup menginspirasi dan semoga bisa membantu perjuangan mereka yang menjadi korban supaya tidak jatuh korban lainnya.

Sutradara : Meghna Gulzar Penulis Skenario : Atika Chohan, Meghna Gulzar Pemeran Utama : Deepika Padukone, Vikrant Massey, Madhurjeet Sarghi, Payal Nair, Vaibhavi Upadhyay

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights