Skip to content

Dear David (2023) – movie review

Rating: 2 out of 5.

Film Dear David ini diambil dari sebuah kisah nyata yang sempat viral di twitter. Bercerita tentang pengalaman aneh dari seorang artis komik bernama Adam Ellis di apartemennya yang kemudian menjadi viral di twitter.

Berlatar di kota New York tahun 1996, dimana kala itu internet baru mulai muncul. Film dibuka dengan adegan seorang anak kecil bernama David yang sedang duduk di depan komputer dalam ruangan gelap, hanya cahaya dari komputernya yang tampak menyinari ruangan. David sedang membagi gambar buatannya di internet yang kemudian mendapat komentar negatif.

Lalu adegan berpindah ke tahun 2017 dimana internet sudah sangat jauh berkembang. Adam Ellis yang bekerja di Buzzfeed, selalu membagi hasil karyanya di twitter dan beberapa kali mendapat komentar-komentar yang pedas. Suatu ketika ia tidak mampu menahan diri untuk membalas salah satu komentar pedas tersebut dan mengucapkan kata-kata yang kejam. Dari beberapa balasan muncul akun bernama Dear David yang berkomentar dengan mempertanyakan mengapa ia menuliskan hal sekejam itu.

Sejak saat itulah Adam mulai mengalami pengalaman aneh. Ia merasa melihat seorang anak laki-laki duduk di kursi goyang yang ada di depan tempat tidurnya dan ia tidak bisa bergerak ketika mengalami hal tersebut. Bahkan kucing-kucing miliknya pun bersikap aneh. David ketakutan dan membagikan pengalamannya itu di twitter hingga ia mendapat informasi tentang seseorang bernama David yang mengalami koma.

Secara garis besar sebenarnya film ini memiliki pesan yang bagus terutama tentang bagaimana pengaruh internet dan betapa mudahnya kalimat-kalimat kasar terlontar. Dari kedua era yang berbeda di awal cerita sudah terlihat jelas tentang cyber bullying yang terjadi dan bagaimana hal tersebut kemudian menjadi pemicu dari kejadian-kejadian aneh yang dialami oleh Adam.

Tetapi ada satu hal yang terasa mengganjal buat saya yaitu tentang bagaimana cerita David berkembang dan menghantui internet.

Bagian awal hingga pertengahan film sebenarnya sangat menarik tetapi setelah itu terasa lebih banyak pengulangan dan ceritanya tidak berkembang menjadi lebih menegangkan. Efek CGI terutama pada sosok anak yang menghantui Adam juga untuk saya kurang berhasil.

Karakter Adam ini walaupun dari awal sudah cukup sering berbagi berbagai hal di sosial medianya tetapi ketika mengalami kejadian aneh, ia terobsesi dengan siapa dan mengapa anak laki-laki itu menghantuinya, bukan tentang viralnya. Dan walaupun Adam sudah menyelidiki apa yang terjadi tetapi tampaknya Adam masih kurang mengerti apa yang membuatnya dihantui bahkan hingga akhir film. Penekanan di akhir pun terasa berbeda dari garis besar film yang jelas disampaikan hingga pertengahan cerita.

Saya memahami maksud endingnya karena relate dengan efek internet yang membuat sebagian besar orang mengurangi waktunya untuk bersosialisasi di dunia nyata. Walaupun masuk akal tetapi entah kenapa ending tersebut terasa kurang relate dengan inti cerita.

Saya tidak mengetahui cerita sebenarnya yang menjadi viral di twitter dan apa saja yang ditambahkan ke dalam film ini ataukah seluruh cerita memang berdasarkan apa yang sebenarnya terjadi tetapi rasanya banyak hal yang membuat saya menjadi kurang bisa menikmati filmnya.

Sutradara : John McPhail Penulis : Mike Van Waes, Evan Turner, Adam Ellis  Pemeran : Augustus Prew, Andrea Bang, Rene Escobar Jr., Tricia Black, Cameron Nicoll, Justin Long

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights