Skip to content

Doctor Sleep (2019) – movie review

Awalnya saya pikir ini film horror yang tidak akan jauh berbeda seperti genre horror pada umumnya, tapi saya mulai bertanya-tanya ketika ada tiga karakter utama di tempat yang berbeda dan apa hubungan di antara ketiganya. Film ini mungkin bukan film horror terbaik tapi saya suka konsep filmnya, sedikit berbeda seperti kombinasi antara supernatural dan marvel yang dikemas dalam horror.

Film dibuka dengan sedikit flashback ketika Danny masih kecil, dengan bagian yang kita kenal yaitu ketika ia bersepeda di dalam hotel dan melewati kamar no 237. Lalu adegan langsung berpindah ketika Danny dan ibunya sudah keluar dari hotel Overlook tetapi ternyata Danny masih dihantui oleh “penunggu” Overlook dan Tony “teman imajinasi”nya memberi nasihat bagaimana untuk menghilangkan mereka. Dari sini adegan mulai berpindah2 ke Dan, yang sudah dewasa, lalu ke Rosie dan kemudian ke Abra dan bagaimana mereka bertiga saling terhubung satu sama lain. Dan yang ternyata alkoholik, sama dengan ayahnya, pindah ke New Hampshire dan untuk pertama kalinya ia berkomunikasi dengan Abra melalui tulisan di tembok kamarnya. Setelah 8 tahun tinggal di kota tersebut dan mengikuti pertemuan untuk alkoholik, Dan berhasil lepas dari kecanduannya itu. Film semakin bertambah intense ketika Abra ikut merasakan saat Rose dan kelompoknya yang disebut True Knot, menyiksa Bradley si “baseball boy” dan segera setelah itu ia mencari Dan untuk menemukan Bradley dan perjalanan memburu Rose pun dimulai.

Melanjutkan prekuelnya The Shining, Dan yang sudah dewasa akhirnya kembali ke Overlook dan tentunya kembali menemui semua ‘penunggu’ hotel tersebut. Meskipun film ini kelanjutan dari The Shining tetapi membawakan konsep yang jauh berbeda, film ini lebih banyak menyorot tentang kelebihan yang dimiliki beberapa anak termasuk Abra dan Dan. Anak-anak inilah yang diburu oleh Rose untuk menjadi immortal. Dengan konsep dan genre yang berbeda dengan prekuelnya tentunya akan susah untuk menyamakan ekspektasi terhadap film ini tetapi menurut saya film ini cukup berhasil menyajikan unsur horror dan thriller. Kekurangannya justru mungkin di part ketika flashback dan berusaha menyamakan karakter Jack, Wendy dan Danny seperti prekuelnya. Part ini menurut saya sangat gagal.

Ewan McGregor yang sangat jarang bermain dalam horror sepertinya berakting cukup baik meskipun terlihat kurang menonjol dibandingkan dengan Rebecca Ferguson. Ia tampil menarik di The Greatest Showman dan Mission Impossible, salah satu aktris favorit saya. Meskipun Rose adalah karakter antagonis dan saya tetap senang kalau ia kalah tapi saya suka melihat aktingnya dan pembawaannya. Saya juga suka penampilan dan fashionnya, sepertinya dia juga akan cocok berperan menjadi vampir.

Sutradara : Mike Flanagan Penulis Skenario : Mike Flanagan, Stephen King (novel) Pemeran Utama : Ewan McGregor, Rebecca Ferguson, Kyliegh Curran, Cliff Curtis, Zahn McClarnon, Emily Alyn Lind

Rate : ★ ★ ★ ★ ☆

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights