Skip to content

From Black (2023) – movie review

Rating: 3 out of 5.

The dark is generous, and it is patient, and it always wins.”

Kalimat ini merupakan kalimat pembuka dari film From Black yang sangat terkait dengan keseluruhan cerita film. Saya suka konsepnya, mungkin bukan sebuah film horror yang luar biasa tetapi saya menikmati filmnya dari awal hingga akhir.

From Black langsung dibuka dengan hilangnya Noah, anak laki-laki dari Cora. Selama tujuh tahun setelah hilangnya Noah, Cora berusaha memperbaiki dirinya, ia bahkan mengikuti grup terapi. Di grup terapi tersebut ia bertemu dengan Abel, ia mengalami hal yang sama dimana anak perempuannya menghilang dan ditemukan telah meninggal. Suatu hari Abel mengunjungi Cora dan memberitahukan bahwa ia bisa mendapatkan Noah kembali.

Cora tentunya tidak percaya tetapi rasa kehilangannya yang mendalam pada akhirnya membuat ia mencoba cara apapun untuk setidaknya mendapatkan harapan. Abel menunjukkan ritual yang harus ia lakukan untuk mendapatkan Noah. Cora yang awalnya tidak percaya, terkejut dengan apa yang ia alami di ritual pertama. Cora pun mulai percaya dan bersedia meneruskan ritual selanjutnya.

Hal pertama yang saya notice diawal cerita adalah ketika polisi tiba-tiba datang, entah mendapatkan laporan darimana, karena si ibu sendiri tidak mengetahui keberadaan Noah. Ini mungkin bukan sesuatu yang penting tetapi entah kenapa terasa mengganjal.

Bagian lain yang terasa menggantung adalah ketika anak-anak mereka kembali hidup tetapi mereka tidak bisa bersama dengan orang yang melakukan ritual alias si orang tuanya, ada bagian yang menceritakan bahwa hal itu karena mereka yang melakukan ritual akan menjadi wadah bagi si iblis tetapi Abel sendiri tidak menunjukkan sesuatu yang aneh selama ia menyediakan raganya bagi si iblis.

Diluar itu saya cukup menyukai jalan ceritanya. Duka paling mendalam adalah kehilangan seseorang yang dicintai. Hal ini membuat manusia menjadi rapuh dan kemungkinan bahwa ia bisa bersama kembali dengan orang yang dicintainya tersebut membuat manusia bersedia mengorbankan apapun. Apalagi dalam film ini yang diceritakan adalah kehilangan seorang anak.

Walaupun akting Anna Camp kurang mengangkat hal tersebut menjadi lebih meyakinkan tetapi akting dari lawan mainnya, John Ales, membantu membuat suasana film menjadi lebih terasa kelam.

Bagian yang paling saya sukai adalah ketika Cora mendapatkan penglihatan tentang kejadian yang sebenarnya ketika Noah menghilang. Transisinya merupakan point yang menarik tetapi mungkin bisa lebih diperhalus. Dan walaupun ia melihat siapa pelakunya tetapi bagian ini bukanlah fokus utama karena yang dituju Cora adalah bagaimana untuk mengembalikan Noah.

Sosok-sosok bayangan hitam dan Iblis yang mengikuti Cora menurut saya sangat pas, tidak berlebihan, dan membuat aura ceritanya menjadi jauh lebih gelap.

Sutradara : Thomas Marchese Penulis : Jessub Flower & Thomas Marchese Pemeran : Anna Camp, Jennifer Lafleur, John Ales, Travis Hammer, Richie Montgomery

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights