Dari awal kemunculan trailernya saya sudah dibuat penasaran dengan cerita series yang satu ini, apalagi ketika melihat deretan nama aktor dan aktris yang ada didalamnya. Series ini diadaptasi dari novel fiksi sejarah karya Ratih Kumala dengan judul yang sama.
Series ini dibuka dengan seorang pria tua yang sudah sakit-sakitan dan tiba-tiba ia meneriakkan nama Jeng Yah. Ia terbangun dan meminta tolong pada anaknya, Lebas, untuk mencari dan menemukan Jeng Yah. Alur cerita mulai bergerak mundur ketika Lebas menemukan surat yang ditulis oleh Dasiyah.
Adegan flashback berlatar pada tahun 1960an di kota M dimana seorang pengusaha kretek bernama Idroes tinggal bersama istri dan kedua orang putrinya, Dasiyah dan Rukayah. Sejak kecil Dasiyah mengikuti bapaknya sehingga ketertarikannya dengan dunia kretek tidak terelakkan.
Dasiyah bercita-cita untuk menjadi peracik saus tetapi di dunia kretek, perempuan hanya boleh menjadi pelinting saja. Ia selalu ingin masuk ke dalam ruangan dengan pintu biru yang merupakan ruangan khusus untuk meracik saus. Ruangan khusus yang hanya boleh dimasuki oleh Pak Dibjo, peracik kretek Merdeka. Ruangan yang tidak boleh dimasuki oleh perempuan karena katanya nanti kreteknya akan terasa asam.
Ketika sedang berada di pasar bersama bapaknya, Dasiyah melihat Soeraja. Soeraja terlibat perkelahian dan Dasiyah meminta tolong bapaknya untuk membantu Soeraja, yang kemudian dipekerjakan di pabrik kretek rumahan milik pak Idroes. Tidak butuh waktu lama untuk cinta antara Soeraja dan Dasiyah tumbuh.
Saya bukanlah penggemar drama tetapi series yang satu ini terlalu sayang untuk dilewatkan dan saya menikmati setiap episodenya.
Yah sudah jelas yang pertama kali menarik perhatian saya tentunya akting Dian Sastrowardoyo yang luar biasa. Ekspresinya, gerak tubuhnya, tatapan matanya, semua membuat saya ikut merasakan bagaimana menjadi seorang Dasiyah.
Dasiyah adalah seorang wanita yang unik, ia memilih menekuni dunia kretek alih-alih memasak, menjahit dan segala hal yang seharusnya dilakukan perempuan. Setiap kalimat yang dilontarkan para pria yang merendahkannya, tidak digubris, padahal saya yang menontonnya merasa geram mendengarnya.
Dari pembicaraan Dasiyah dengan ibunya, saya mengambil kesimpulan bahwa usianya sudah melewati batas usia yang cukup untuk menikah. Tetapi Dasiyah belum menemukan orang yang memahami dirinya dan cita-citanya, hingga ia bertemu Soeraja.
Soeraja membuktikan bahwa ia memahami Dasiyah, dan ia merupakan orang pertama yang mengakui bakat Dasiyah dan tidak memandangnya sebelah mata. Soeraja bahkan membantu Dasiyah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Untuk pertama kalinya, Dasiyah jatuh cinta.
Sayangnya takdir berkata lain, cita-cita dan cintanya yang hampir ia capai harus hancur dalam semalam. Dan apa yang terjadi pada keluarga Dasiyah setelah malam itu menjadi misteri yang kemudian harus diungkap oleh Lebas, anak Soeraja, dan juga Arum.
Alur ceritanya mampu membuat saya semakin penasaran, lima episode saya tonton nyaris tanpa berhenti. Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu memberikan penampilan yang kuat dan luar biasa, sementara Arya Saloka dan Putri Marino pun berhasil membuat saya terpikat, terutama dengan adegan-adegan lucunya.
Secara visual, it’s breathtaking, terutama ketika Dasiyah sedang meracik saus. Bahkan ketika Dasiyah sedang menyiapkan tingwe untuk bapaknya pun menjadi sebuah adegan yang menarik. Tidak ada momen yang tidak saya nikmati. Saya bahkan sudah menebak-nebak siapa Arum sebenarnya, dari awal melihat namanya.
Kalau berandai-andai, seandainya Seno memberikan surat titipan Soeraja pada Dasiyah atau seandainya Rukayah mengijinkan Dasiyah untuk bertemu dengan Soeraja di stasiun, akan cerita cinta mereka akan berakhir bahagia?
Banyak hal yang terjadi dalam series ini, saya ikut tenggelam dalam cerita dan merasakan apa yang dirasakan Dasiyah, cinta, cita-cita, kesedihan, senyumnya, dan saat dunianya terasa runtuh menjadi klimaks yang membuat saya tidak bisa menahan air mata. Begitu banyak rasa yang dituangkan dalam series ini hingga saya tidak mampu berkata-kata. Ceritanya bahkan masih sangat membekas setelah saya selesai menontonnya.
Hanya satu yang sangat disayangkan, ada beberapa adegan yang moodnya kurang tercapai karena musik soundtrack yang dimasukkan rasanya kurang tepat. Tetapi ini tertutup dengan alur ceritanya, dan seluruh elemen yang ada didalamnya yang membuat saya nyaris tidak mengingatnya.
Jujur, saya merasa bangga dan ikut merasa senang dengan keberhasilan Gadis Kretek. Congrats!
Gadis Kretek sudah bisa kalian saksikan mulai 2 November 2023 di Netflix.
Sutradara : Kamila Andini, Ifa Isfansyah Penulis : Ratih Kumala (based on the novel by), Sasthi Nandani, Kanya Priyanti, Ambaridzki Ramadhantyo, Tanya Yuson Pemeran : Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, Putri Marino, Ibnu Jamil, Sheila Dara, Tissa Biani, Sha Ine Febriyanti, Rukman Rosadi, Verdi Solaiman, Pritt Timothy, Tutie Kirana, Nungki Kusumastuti, Winky Wiryawan, Dimas Aditya