Walaupun saya menyukai konsep film ini tetapi banyak tindakan yang membuat saya berpikir “kenapa dia melakukan itu? dan ini tidak hanya terjadi sekali.
Film ini dimulai dengan sangat menarik dimana Toby dan Jay, duo remaja seniman grafiti yang tidak mempertontonkan karyanya di jalan tetapi justru di rumah-rumah pribadi milik orang-orang kaya dan berkuasa. Tidak begitu jelas mengapa mereka melakukan hal tersebut tetapi dari apa yang dilakukan oleh Toby di stasiun kereta sepertinya menunjukkan bahwa ia ingin orang-orang tersebut lebih “melihat ke bawah”.
Salah satu rumah yang ditargetkan Toby dan Jay adalah rumah Hector Blake, seorang mantan hakim yang sangat terkenal. Jay memutuskan untuk mundur dan berhenti dari apa yang mereka berdua lakukan selama ini karena pacarnya sedang hamil dan ia tidak ingin terlibat dalam kegiatan berbahaya apapun. Sementara Toby memutuskan untuk tetap terus dengan rencananya dan masuk ke dalam rumah Hector Blake. Tetapi yang tidak ia ketahui bahwa Hector Blake menyimpan rahasia gelap yang mengerikan.
Saya menyukai konsep cerita film ini dimana anak-anak remaja yang dianggap tidak memiliki tujuan ini pada kenyataannya melakukan hal-hal yang signifikan bahwa mereka berusaha menyampaikan suatu poin penting. Lalu gambaran bahwa seseorang yang memiliki kedudukan penting ternyata memiliki luka batin yang dalam sejak kecil dan menyimpan misteri yang mengerikan di salah satu ruangan di dalam rumahnya, merupakan poin yang tidak kalah menarik.
Tapi diluar hal tersebut tetap ada kelemahan yang tipikal di genre ini yaitu si pemeran antagonis cenderung memiliki keberuntungan untuk selalu menang sedangkan tokoh-tokoh lainnya terlihat selalu apes. Banyak adegan yang terlihat sedikit konyol karena mereka memasuki rumah seorang villain tetapi tanpa rencana dan banyak melakukan kecerobohan.
Hugh Bonneville merupakan aktor yang pas untuk memerankan Hector Blake. Ia memerankan karakter antagonis sama baiknya dengan karakter protagonis, dan pergantian antar karakter tersebut bisa terjadi dalam hitungan detik. Ini salah satu bakat yang tidak dimiliki semua aktor maupun aktris, dan saya mengagumi karakter mereka yang mampu melakukan hal tersebut. Salah satu adegan yang membuat saya kaget adalah ketika ada polisi yang memeriksa kediaman Hector Blake dan ketika melihat pintu merah dan menunjukkan kecurigaan, Hector tiba-tiba berbicara kepada detektif wanita tersebut dengan ekspresi yang jauh berbeda lalu di menit berikutnya ia langsung berubah kembali. Hugh Bonneville mampu menciptakan suasana tegang tanpa harus melakukan hal-hal mengerikan, dari ekspresinya, caranya berjalan dan memeriksa setiap sudut sudah membuat saya merasa tegang.
Ending film ini menjawab pertanyaan yang muncul sepanjang film dan bukan hanya menjawab tetapi sekaligus memberikan closing yang memuaskan sekaligus menyedihkan. I think it’s a perfect ending, walaupun ada adegan-adegan yang sedikit menjengkelkan tetapi saya tetap menyukai keseluruhan film ini.
I Came By mulai tayang di Netflix tanggal 31 Agustus 2022.
Sutradara : Babak Anvari Penulis Skenario : Babak Anvari Pemeran : Kelly Macdonald, George MacKay, Hugh Bonneville, Percelle Ascott, Varada Sethu