Skip to content

I Want to Know Your Parents (2022) – movie review

Rating: 3.5 out of 5.

Sinopsis singkat film I Want to Know Your Parents ini membangkitkan rasa penasaran saya, karena itu meskipun sudah tayang dari tahun lalu saya memilih film ini dalam daftar tonton saya. Selain itu sebagian besar film-film misteri maupun crime dari Korea selalu mampu membuat cerita yang mempengaruhi emosi saya sebagai penonton. Film ini tak terkecuali.

Sinopsis. Seorang pelajar SMA Internasional Haneum, Kim Geon Woo, ditemukan tenggelam di danau dan tidak selamat setelah beberapa lama dirawat di rumah sakit. Kegelisahan muncul ketika ibu guru Song menerima sebuah surat dari Kim Geon Woo, yang menyebutkan nama keempat pelajar yang selama ini telah melakukan bully terhadap dirinya. Orang tua dari keempat pelajar tersebut dipanggil untuk datang dan menghadap kepala sekolah tetapi keadaan mulai berubah ketika Geon Woo tidak mampu bertahan hidup.

Walaupun mengerikan tetapi film ini justru merefleksikan banyak hal yang terjadi di dunia nyata. Tiga orang tua dan grandparents dengan berbagai profesi terpandang, semuanya melakukan apapun demi menyelamatkan anak-anaknya yang jelas sudah melakukan kesalahan.

Karakter-karakter orang tua ini tidak kalah menarik, ayah dari Hangyeol, seorang pengacara, yang bahkan tidak mengetahui teman sekamar anaknya sendiri, lalu ia pun menjadi orang pertama yang meminta untuk tidak langsung membuat keempat anak tersebut menjadi tersangka. Lalu ayah dari Jeong Ideun yang juga merupakan guru tetapi dari awal sudah terlihat bermuka dua. Ayah dari Do Yoonjae, seorang dokter, sudah langsung terlihat menyebalkan dari pertama karena ia merendahkan ibu Song dan selalu menyebutkan tentang donasi dan kegiatan amal yang kerap dilakukan keluarganya. Lalu kakek dari Park Kyubeom, seorang mantan polisi, yang awalnya terlihat baik, tegas dan berwibawa tetapi pada akhirnya semua hanyalah di permukaan saja.

Sekali lagi film Korea berhasil membawakan karakter-karakter yang menarik, yang sejujurnya lebih menyeramkan daripada film-film horror. Selain ibu guru Song, sepertinya tidak ada karakter yang tidak bersalah. Sol Kyung-gu berhasil mengombang-ambing hati saya sebagai penonton. Ada kalanya saya masih percaya bahwa ia memiliki hati nurani tetapi yang kemudian terjadi justru membuat saya semakin tidak ingin untuk memihaknya. Karakter Hangyeol pun berhasil membuat saya percaya sepenuhnya walaupun saya selalu menduga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.

Alur cerita film ini sebenarnya cukup menarik. Plot twist yang muncul di pertengahan dan akhir cerita membuat ceritanya menjadi semakin menarik walaupun saya sudah menduga akan ada sesuatu yang mencuat ke permukaan pada akhirnya. Tetapi film ini memang lebih mengerucutkan masalah pada aksi-reaksi anak dan orang tua, maka masalah penyelidikan tidak dikupas terlalu dalam. Seandainya ini adalah film bergenre crime, pastinya hasil otopsi akan membuktikan sesuatu yang berbeda.

Judul film ini pun sebenarnya sudah menggelitik, walaupun sulit diakui tetapi hampir semua para pelaku bully ini merupakan cerminan dari orang tuanya. Seperti kalimat yang diucapkan ayah dari Do Yoon Jae yang mengatakan bahwa anak-anak yang bermasalah, pasti orang tuanya juga bermasalah. Dan orang yang justru tidak berbuat apa-apa ketika melihat bullying terjadi, sayangnya sama saja dengan pelaku bully. Apalagi bila sanggup berbohong dengan iming-iming uang.

“If the kid becomes a monster, the parent becomes a demon.”

Sutradara : Ji-hoon Kim Penulis Skenario : Gim Gyungmi, Seigo Hitazawa Pemeran : Sol Kyung-gu, Dal-su Oh, Woo-hee Chun, Kim Hong-pa, Chang-Seok Go, Kang Shin-il, Moon So-ri

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights