Skip to content

Inside (2023) – movie review

Rating: 2.5 out of 5.

Film ini tidak jauh dari ekpektasi saya meskipun ada Willem Dafoe didalamnya. Menurut saya kategori film semacam ini memang sangat sulit untuk berhasil memikat penonton.

Inside menceritakan tentang seorang pria bernama Nemo, ia berusaha mencuri lukisan bernilai tinggi di sebuah penthouse di New York. Sayangnya pencurian tersebut tidak berjalan dengan lancar karena sistem keamanan di penthouse tersebut mendadak mengalami kegagalan dan Nemo malah terjebak di dalam penthouse tersebut.

Film dengan one man show di satu lokasi yang sama tidaklah mudah untuk menarik penonton walaupun dengan aktor sekelas Willem Dafoe. Akting Willem Dafoe tidak perlu dipertanyakan lagi dan saya mengerti mengapa ia dipilih tetapi sempat terbersit secara logika mengapa pencurian tersebut dilakukan oleh pria seumurannya.

Ide survival di sebuah penthouse yang hanya berisikan seni memang menggelitik. Bagaimana Nemo bertahan sendirian tanpa makanan dan minuman yang layak dengan suhu yang tinggi tanpa aliran udara, lalu perlahan secara mental ia mengalami breakdown, dan sepintas muncul adegan yang sepertinya merupakan masa sebelum ia terperangkap di penthouse, walaupun tidak jelas pula apakah itu hanya halusinasi semata ataukah nyata. Cerita kemudian ditutup dengan sesuatu yang terkesan artistik dan tentunya ending ini ambigu. Kita tidak diperlihatkan apakah Nemo benar-benar berhasil keluar atau tidak.

Secara seni, film ini penuh dengan nilai2 artistik dan seakan menjadi sebuah rangkuman pameran karya tetapi jujur saya tidak mampu menangkap essence dari cerita ini meskipun disebutkan beberapa kali bahwa ketika dihadapkan dengan tiga pilihan apa yang akan diselamatkan ketika rumah terbakar, sebuah album musik, kucing peliharaan dan buku sketsa. Album musik tersebut dipinjamkan dan hilang, kucing peliharaannya kemudian mati dan hanya buku sketsa yang masih tersimpan. Kucing mati. Musik memudar. Tapi seni untuk disimpan. Dan ketika Nemo menulis pesan di dinding penthouse, meminta maaf atas apa yang terjadi di penthouse tersebut, ia juga menyebutkan “Lagipula tidak ada ciptaan tanpa kehancuran.”

Ada juga satu adegan panjang yang menyorot sebuah foto karya dari seniman Albania bernama Adrian Paci “Centro di permanentza temporanea” yang memperlihatkan para pengungsi menunggu di tangga pesawat yang tidak akan pernah tiba. Judulnya mengacu pada pusat-pusat tempat para imigran ditempatkan setelah tiba di Italia. Mereka seperti terjebak dalam limbo ini dimana mereka sudah meninggalkan tempat asal mereka, tetapi mereka belum tiba di tempat yang mereka inginkan. Ide ini sepertinya yang kemudian mendasari adegan penutup dan kurang lebih menjelaskan kondisi Nemo yang juga terperangkap di dalam penthouse tersebut.

Sutradara : Vasilis Katsoupis Penulis Skenario : Ben Hopkins, Vasilis Katsoupis Pemeran : Willem Dafoe, Gene Bervoets, Eliza Stuyck

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights