Film Knock at The Cabin merupakan salah satu film di tahun ini yang saya tunggu-tunggu yang disutradarai oleh M. Night Shyamalan. Film yang diadaptasi dari novel karya Paul Tremblay ini memiliki konsep yang menarik yang menggabungkan home invasion dengan apocalypse.
Sinopsis. Wen bersama kedua ayahnya sedang berlibur di sebuah kabin terpencil ketika empat orang asing mendatangi mereka. Leonard seorang guru olahraga, Sabrina seorang perawat, Adriane seorang juru masak dan Redmond, seorang karyawan perusahaan gas. Keempatnya berasal dari kota yang berbeda dan Leonard menjelaskan bahwa mereka dituntun untuk datang ke kabin ini dan memberikan pilihan untuk salah satu dari mereka mengorbankan dirinya demi keselamatan seluruh dunia. Andrew dan Eric harus memilih antara keluarga atau seluruh dunia.
Sejujurnya konsep ini terasa sangat menarik dan membuat saya penasaran hingga saya memutuskan untuk membaca novelnya yang berjudul The Cabin at The Worlds End. Walaupun tidak menjelaskan 100% tentang cerita ini secara keseluruhan tetapi saya mulai memahami gambaran besarnya dan detail-detail kecil yang terlewatkan saat menonton film.
Saya mulai menyadari beberapa detail kecil setelah membaca novelnya yaitu keempat orang, Leonard, Sabrina, Adriane dan Redmond, keempatnya memiliki nama yang terdiri dari 7 huruf lalu jumlah ketokan pintu ketika pertama kali mereka berempat mendatangi kabin pun ada 7 ketukan. Mereka berempat memakai kemeja berkancing dan celana jeans dan bila kalian melihat dengan seksama setiap kali mereka melakukan eksekusi, mereka terlihat kaku dan tidak gentar sedikitpun lalu setelah eksekusi berakhir tiba2 mereka menangis dan gemetar seakan mereka tidak sadar dengan apa yang telah mereka lakukan. Mereka tidak memiliki kendali dan mungkin saja yang mereka katakan benar, bahwa mereka tidak memiliki pilihan.
Leonard, Sabrina dan Adriane pun terlihat sama terkejutnya ketika melihat ternyata bencana benar-benar terjadi dan persis seperti apa yang pernah dilihat dalam penglihatan mereka. Eric pun perlahan mulai terlihat ragu dengan apa yang terjadi sementara Andrew tetap berprinsip bahwa semuanya adalah kebetulan yang disengaja. And i think, Andrew dan Eric menggambarkan kita semua.
Penonton memang tidak disuguhkan latar belakang dari keseluruhan cerita ini dan dalam hal ini memang tidak diperlukan. Ceritanya langsung menuju inti dan tidak berbelit-belit.
Ceritanya sendiri sebenarnya cukup sederhana tetapi alur ceritanya mampu membuat saya masuk ke dalam cerita itu sendiri, mempertanyakan dan meragukan beberapa hal. Meskipun awal hingga pertengahan film sangat tepat menggambarkan isi novel tetapi bagian endingnya berubah. Sepertinya saya memahami mengapa bagian tersebut diubah dalam film tetapi ada dua scene yang ada di novel yang menurut saya penting tetapi dihilangkan di film yaitu percakapan Leonard dan Wen di malam hari ketika menjelang tidur dan penjelasan Sabrina yang membuatnya menjadi lebih manusiawi karena meragukan apa yang terjadi.
Tanpa perlu memperlihatkan banyak darah, buat saya film ini sudah terasa mencekam dan menegangkan. Akting para pemerannya mampu membuat saya percaya dan ikut merasakan ketakutan dan keraguan, begitu pula pengambilan gambar serta musiknya. Kristen Cui memerankan Wen dengan ekspresi yang membuat saya merasa ikut mengerutkan kening. I love her.
Film dan novel ini membuat saya memikirkan banyak hal bahkan setelah selesai menonton dan membacanya. Merupakan hal yang manusiawi ketika kita ragu tetapi sampai di titik mana kita mempercayai bahwa beberapa hal hanyalah kebetulan. Ceritanya mungkin tampak absurd begitu pula dengan detail-detail di dalamnya, beberapa sepertinya diambil dari bible tetapi tidak dibuat terlalu religius. Sangat disayangkan bahwa filmnya terlalu mengarah pada satu pihak sementara novelnya sendiri terus membuat saya menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi hingga akhir.
Pastinya tidak semua akan merasakan pengalaman yang sama ketika menonton film ini ataupun membaca novelnya tetapi saya merasakan banyak hal yang terkait dengan realita saat ini. Jadi apa yang akan anda pilih, save your family or save humanity?
Sutradara : M. Night Shyamalan Penulis Skenario : Paul Tremblay (based on the book by), M. Night Shyamalan, Steve Desmond Pemeran : Dave Bautista, Jonathan Groff, Ben Aldridge, Nikki Amuka-Bird, Abby Quinn, Rupert Grint, Kristen Cui