Film horror yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan tentang kehidupan wanita Hispanik di Golden Valley yang selalu mengalami keguguran dan percaya bahwa hal itu merupakan kutukan.
Film ini memiliki konsep cukup bagus yang menggabungkan beberapa unsur. Di awal film penonton akan digiring untuk mempercayai bahwa ada aktivitas supranatural di Golden Valley, tempat dimana Diana dan Beto baru pindah, tetapi Diana tetap berpikir dengan logika dan lebih mempercayai fakta yang ia temukan yang berawal dari hasil pencarian wanita yang sebelumnya tinggal di rumah yang ia tempati, Teresa.
Di kota tersebut Diana hampir tidak menemukan anak kecil selain Jaime, dan ia mengetahui bahwa beberapa wanita yang ia temui selalu mengalami keguguran. Berbeda dengan Diana, mayoritas penduduk di daerah itu masih mempercayai tahayul, bahwa mereka dikutuk, sementara Diana lebih mempercayai jurnal yang ditulis oleh Teresa tentang adanya kemungkinan bahwa pestisida lah yang mempengaruhi pekerja. Anehnya setelah menyelidiki lebih dalam Diana menemukan bahwa para pekerja di daerah itu tidak mengalami sakit dan hanya para istri yang mengalaminya.
Adegan yang membuat deg2an dalam film ini adalah ketika Diana sedang memotong2 wortel dan juga saat sedang duduk di kursi goyang. Kedua adegan tersebut membuat saya harus mengakui kepiawaian Ryan Zarazoga untuk membuat penonton merasa tegang walaupun apa yang kita takutkan belum tentu terjadi.
Dibalik semua adegan film itu, yang paling horror adalah fakta bahwa di sepanjang abad ke 20 lebih dari 64 ribu wanita dan pria disterilkan secara paksa di Amerika Serikat sebagai bagian dari National Eugenics Movement. Mereka berusaha membatasi hak reproduksi orang2 yang dianggap tidak layak secara genetik. Sekelompok wanita imigran Meksiko mengajukan gugatan pada sebuah rumah sakit yang melakukan hal tersebut tanpa persetujuan mereka, tetapi gugatan tersebut gagal.
Pada dasarnya film ini sudah terasa horror meskipun tidak memasukkan elemen supranatural tetapi elemen tersebut membuat film ini menjadi lebih dramatis tanpa harus berlebihan. Adegan2 yang memunculkan sosok Teresa juga membuat alur cerita menjadi lebih hidup. Dan fakta yang ditampilkan di penghujung film pun menambahkan ketegangan bahwa semua hal tersebut benar2 terjadi pada wanita2 hamil, bahwa siapapun yang melakukan hal tersebut memiliki superioritas tinggi hingga merasa memiliki kuasa untuk menentukan siapa yang tidak layak untuk memiliki kehidupan.
Dan sekali lagi keadilan yang tidak didapatkan di dunia nyata, disebarkan melalui media film.
Sutradara : Ryan Zarazoga Penulis Skenario : Marcella Ochoa & Mario Miscione Stars: Tenoch Huerta, Ariana Guerra, Evelyn Gonzalez, Kerry Cahill, and Elpidia Carrillo