Skip to content

Moxie (2021) – movie review

Rating: 3 out of 5.

Vivian, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun bersekolah di SMA Rockport, pemalu dan pendiam, hingga suatu saat muncul seorang murid perempuan baru berkulit hitam, yang diganggu oleh Mitchell, seorang bintang futbol di sekolahnya.

Sampai di satu titik, Vivian tidak tahan dengan semua perbedaan terhadap laki2 dan perempuan yang dianggap biasa di sekolahnya, lalu terciptalah Moxie. Berawal dari majalah lalu berkembang menjadi sebuah klub yang menyatukan perempuan di SMA Rockport.

Review

Saya suka kesederhanaan ceritanya, mampu menyampaikan pesan yang dalam tanpa menjadi “kasar”.

Karakter “Vivian” mungkin adalah kita, seorang remaja perempuan yang pendiam, pemalu, cenderung “tak terlihat” di sekolah. Tetapi ia tersadar ketika mengatakan kepada Lucy untuk mengabaikan Mitchell dan Mitchell akan melupakan dan mengganggu orang lain tetapi Lucy menjawab bahwa ia akan tetap bertahan dan melawan.

Vivian : “If you keep your head down, he’ll move on and bother somebody else”.

Lucy : “Thanks for the advice, but I’m gonna keep my head up, high”.

– Moxie

Keberanian Lucy menggugah Vivian dan ketika suatu malam Vivian menemukan barang2 punk rock milik ibunya di masa muda, keberaniannya melawan patriarki, disitulah awal mula ia terinspirasi untuk membuat Moxie dan diam2 menaruh tumpukan majalah tersebut di toilet perempuan.

Moxie

Anggota Moxie bertambah seiring bertambah banyaknya kejadian2 setelah apa yang dialami Lucy, seperti Kaitlynn yang dipulangkan karena mengenakan tank top, serta Kiera dan Amaya, dua atlet sepak bola putri yang berbakat tetapi tidak mendapatkan dukungan sebesar dukungan yang diberikan pada team futbol laki2.

“Because we don’t want to assimilate to someone else’s voice, standards of what is or isn’t. Because I believe with my whole heart, mind, body, that girls constitute a revolutionary soul force that can and will change the world for real.”

Also because we’ve been told in big ways and in small ways for our whole lives that achievements of men are more important than those of women.

Bahkan Claudia, yang awalnya dianggap tidak peduli, mendaftarkan Moxie secara resmi sebagai klub sekolah. Ia mungkin tidak mampu mengikuti semua yang dilakukan kegiatan yang dilakukan Moxie, tetapi ia peduli dan melakukan apa yang bisa dia lakukan dengan caranya sendiri.

Oh dan saya suka soundtrack di film ini dan detail kecil seperti jaket kulit yang dipakai Vivian. So cool!

Last but not least, Moxie is for everyone!

Sutradara : Amy Poehler Penulis Skenario : Jennifer Mathieu (novel), Tamara Chestna, Dylan Meyer Pemeran Utama : Hadley Robinson, Lauren Tsai, Alycia Pascual-Pena, Nico Hiraga, Sabrina Haskett, Patrick Schwarzenegger, Sdyney Park, Anjelika Washington

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights