Film horror Korea yang tayang di Netflix kali ini konsepnya terasa lebih berat dan diawal film alurnya terasa lambat dan baru mulai lebih ringan dan menarik ketika sepertiga film telah terlewati.
Film ini menceritakan tentang kekuatan jahat yang berusaha menyempurnakan dirinya untuk menjadi tak terkalahkan serta para biksu yang berusaha menyelamatkan dunia, dan tentunya polisi yang terlibat ditengah2. Kekuatan jahat tersebut harus melalui 7 pijakan dan bergabung antara mata merah dan hitam untuk menjadi tak terkalahkan. Konsepnya tidak umum tetapi terasa lebih berat ditonton dan banyak lapisan cerita yang mungkin tidak akan langsung terjawab hanya dengan menonton sekali.
Walaupun banyak momen horror tetapi seperti tidak tersampaikan dengan semestinya, terkecuali untuk satu pemeran anak sekolah yang terasa natural menyampaikan nuansa horror hanya dengan ekspresi wajahnya, terutama ketika ia tersenyum. Ini mungkin satu2nya momen yang paling bikin merinding dalam film ini.
Sebenarnya alur ceritanya sama sekali tidak jelek, ada latar belakang cerita tentang sebuah legenda yaitu mata merah dan mata hitam. Seorang profesor berusaha membuktikan bahwa legenda itu nyata tetapi malah dianggap ia memalsukan peti yang ia temukan di gurun tersebut. Sementara peti yang lainnya disimpan di Gunung Buk oleh seorang biksu dan ketujuh pijakan yang dimaksud adalah orang2 yang berada dalam sebuah kelompok meditasi, sedangkan satu orang lainnya adalah orang yang seharusnya sudah mati dalam kecelakaan tetapi berhasil diselamatkan oleh seorang polisi.
Terlepas dari durasi yang cukup panjang, film ini tetap menarik dan menegangkan. Film the 8th night ini sudah bisa kalian tonton di Netflix mulai 2 Juli.
Sutradara : Tae-Hyung Kim Pemeran : Sung-min Lee, Park Hae-Joon, Kim Yoo-Jeung, Nam Da-Reum