Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day-IWD), saya membuat daftar 10 film favorit tentang perempuan dan perjuangan mereka untuk tidak dipandang sebelah mata serta memiliki kebebasan untuk berkarya dan berprestasi.
The Help (2011)
Berlatar belakang di tahun 1960an, Skeeter Phelan memutuskan untuk membuat buku yang menceritakan sudut pandang serta kesulitan yang dialami para pekerja wanita Afrika-Amerika tentang keluarga kulit putih tempat mereka bekerja. Hal ini bukan hal yang mudah karena sebagian besar dari mereka takut kehilangan pekerjaannya, tetapi Aibileen dan Minny menyadari bahwa hal ini adalah demi memperjuangkan dan menyuarakan hak mereka, yang saat itu dipekerjakan dengan upah dibawah batas minimum, tidak diberikan jaminan sosial dan diperlakukan dengan semena-mena.
“Wasn’t that the point of the book? For women to realize, We are just two people. Not that much separates us. Not nearly as much as I’d thought.”
― Kathryn Stockett
Hidden Figures (2016)
Film ini menceritakan perjuangan tiga wanita Afrika-Amerika yang bekerja di bagian komputasi NASA. Mary Jackson, seorang ahli teknik yang ditolak menjadi teknisi di NASA kecuali bila dia berhasil lulus di tingkat pendidikan tinggi yang khusus bagi kulit putih. Dorothy Vaughan yang bekerja sebagai supervisor di area Barat tetapi jabatan itu selalu tidak berhasil didapatnya secara permanen, karena warna kulitnya. Terakhir, Katherine Goble, kecerdasannya membuat ia mendapat beasiswa dan diterima di NASA dan kesempatan datang ketika Kelompok Kerja Luar Angkasa membutuhkan tenaga matematikawan.
Katherine menjadi matematikawan pertama baik sebagai wanita maupun berkulit hitam, tetapi menjadi yang pertama ternyata tidak mudah bagi Katherine, berbagai perlakuan diskriminatif diterimanya, mulai dari tempat minum hingga toilet.
“Strength has no gender, courage has no limit, Genius has no race”
Kartini : Princess of Java (2017)
Film ini adalah kisah nyata perjuangan Kartini. Di awal tahun 1900, wanita tidak diperbolehkan mendapatkan pendidikan yang tinggi. Kartini berjuang keras untuk mendapatkan kesetaraan hak terutama hak mendapatkan pendidikan bagi perempuan.
Bersama kedua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini membuat sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara dan sekitarnya.
“Bukan laki-laki yang hendak kami lawan, melainkan pendapat kolot dan adat usang.”
The Breadwinner (2017)
Parvana, seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang tumbuh di bawah kepemimpinan Taliban di Afghanistan pada tahun 2001. Ketika ayahnya ditangkap atas kesalahan yang tidak ia perbuat, Parvana memotong rambutnya dan berpakaian seperti anak laki2 untuk bekerja dan menghidupi keluarganya.
Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, Parvana mendapatkan kekuatan dari kisah-kisah luar biasa yang dia ciptakan, saat dia memulai pencarian untuk menemukan ayahnya dan menyatukan kembali keluarganya.
Love Sonia (2018)
Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan tentang perjalanan seorang gadis muda untuk menyelamatkan saudara perempuannya dari dunia perdagangan seks internasional yang berbahaya.
North Country (2005)
Film ini juga diangkat dari kisah nyata kasus Jenson v. Eveleth Taconite Co.
Josey yang berpisah dari suaminya karena kerap melakukan kekerasan, memutuskan untuk kembali ke rumah orangtuanya dan bekerja di tambang untuk menafkahi keluarganya tanpa harus tergantung pada orangtuanya. Tetapi hampir setiap hari Josey dan sesama rekan kerja perempuannya mengalami gangguan mulai dari pelecehan verbal hingga kekerasan seksual.
Ia melaporkan hal tersebut kepada atasannya tetapi tanpa hasil hingga akhirnya ia melayangkan gugatan class action bersama dengan rekan2 kerjanya.
The Conductor (2018)
Film ini didasarkan atas kisah nyata Antonia Brico yang bermimpi menjadi pemimpin orkestra tetapi tidak dianggap serius karena ia adalah seorang wanita. Di akhir tahun 1920an Antonia Brico menjadi wanita pertama di dunia yang berhasil memimpin orkestra simfoni yang besar.
Soni (2018)
Walaupun menjadi polisi wanita, Soni dan Kalpana harus melawan patriarki karena mereka dikekang baik di dalam maupun di luar kantor kepolisian.
The Lady (2011)
Film ini mengangkat cerita luar biasa dari Aung San Suu Kyi dan suaminya. Ia kembali ke Burma untuk mengurus ibunya yang terkena stroke tetapi di mata para aktivis ia merupakan pembawa harapan baru bagi Burma.
Suu Kyi menyadari, seperti sang ayah, ia harus berada di barisan terdepan dalam membela kebebasan masyarakat Burma dari sistem pemerintahan yang otoriter.
Moxie (2021)
Vivian, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun bersekolah di SMA Rockport, pemalu dan pendiam, hingga suatu saat muncul seorang murid perempuan baru berkulit hitam, yang diganggu oleh Mitchell, seorang bintang futbol di sekolahnya.
Sampai di satu titik, Vivian tidak tahan dengan semua diskriminasi gender yang dianggap biasa di sekolahnya, lalu terciptalah Moxie. Berawal dari majalah lalu berkembang menjadi sebuah klub yang menyatukan perempuan di SMA Rockport.