Film ini dibuka dengan narasi yang menceritakan bahwa di awal tahun 1995, seorang pendaki hilang di pegunungan terpencil di Oregon Tengah. Setelah dilakukan pengamatan, beberapa anggota masyarakat lokal yang terisolasi mulai berspekulasi bahwa orang yang hilang itu terkena virus yang ditularkan oleh hewan yang mereka sebut “Hills Fever”. Masyarakat asli yang sebelumnya menyebutnya dengan istilah yang berbeda : Ma’iingan Odengwaan atau Face of the Wolf.
Saya cukup menyukai ceritanya terutama ketika mengaitkan cerita werewolf dengan keluarga.
Sinopsis. Film ini menceritakan tentang Blake yang ketika kecil diajak berburu bersama ayahnya tetapi dalam perburuan tersebut, Blake dan ayahnya menemukan sesuatu di hutan yang mengubah hidup keduanya.
Ayah Blake terlihat keras terhadap Blake, walaupun melihat bagaimana kerasnya hidup terpencil di dalam hutan membuat sikap ayahnya terasa bisa dipahami tetapi ketika Blake sudah cukup usia, ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan ayahnya.
Setelah tiga puluh tahun dan mendapat kabar bahwa ayahnya telah tutup usia, barulah Blake kembali bersama istri dan anaknya, Charlotte dan Ginger. Tujuan awal Blake hanyalah membersihkan barang-barang milik ayahnya tetapi di tengah perjalanan ia hampir menabrak sosok makhluk yang kemudian mengejar mereka hingga ke rumah Blake.
Blake, Charlotte dan Ginger berusaha mencari cara untuk menyelamatkan diri tetapi bukan hanya makhluk yang mengejar mereka yang harus mereka takuti.

Review. Saya menyukai bagaimana film ini menyorot transformasi Blake secara perlahan, mulai dari pendengaran hingga perubahan penglihatan. Ini mungkin salah satu sudut pandang yang berbeda, kita bisa melihat bagaimana penglihatan Blake perlahan berubah, dan tidak bisa dipungkiri saya sangat menyukainya.
Begitu pula dengan bagaimana pendengaran Blake perlahan berubah, di satu sisi pendengarannya semakin tajam tetapi di sisi lain ia tidak bisa memahami apa yang Charlotte dan Ginger katakan.
Perubahan tersebut juga terasa karena secara visual pun kita bisa melihat perbedaannya dan transisi tersebut pun terasa smooth.
Saya harus mengatakan Christopher Abbott benar-benar melakukan perannya dengan luar biasa. Ia membuat saya mempercayai perubahan yang ia alami, gerakan-gerakan kecil yang ia lakukan membuat perubahannya semakin terasa nyata.
Saya merasa seperti dilibatkan dalam perubahan yang terjadi dan merasakan pengalaman yang menarik, menegangkan dan juga menyeramkan. Sebuah sisi yang berbeda yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Dari segi cerita memang terasa biasa-biasa, nilai plus nya menurut saya adalah pengalaman yang dibagikan kepada penonton.
Sutradara : Leigh Whannell Penulis : Leigh Whannell, Corbett Tuck Pemeran : Christopher Abbott, Julia Garner, Matilda Firth, Sam Jaeger