Skip to content

Boomika (2021) – Netflix movie review

Rating: 2.5 out of 5.

Sebuah film India lagi yang memiliki pesan bagus tentang ekologi tetapi kali ini menurut saya sedikit kurang berhasil.

Film dibuka dengan seorang laki2 bernama Krishna yang mengalami kecelakaan dan meninggal seketika. Sementara itu di tempat lain, Gowtham, Sam, Gayatri, Aditi dan Siddhu, menginap beberapa hari di sebuah properti bekas sekolah Mount Roseyard yang akan dibangun kembali. Gowtham mendapatkan proyek tersebut dan mengajak Gayatri untuk merancang arsitekturnya. Setibanya di tempat tersebut mereka mengalami kejadian aneh yang diawali dengan sebuah pesan dari Krishna yang disaat bersamaan sudah meninggal karena kecelakaan. Kejadian2 aneh masih berlanjut sehingga mereka semua memutuskan untuk pergi. Sayangnya mobil Gowtham tiba2 mati dan mereka kembali ke dalam rumah dan dipaksa untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Banyak celah dalam film ini yang membuat kaitan antara unsur horror dan pesan yang ingin disampaikan tidak menyatu dengan semestinya. Menurut saya adegan serangan anjing2 liar terlalu dipaksakan apalagi Aditi yang sejak awal terlihat sangat takut tiba2 memutuskan untuk pergi sendirian dari properti tersebut di saat gelap, tanpa berbekal apapun. Karakter Aditi pun terasa terlalu berlebihan.

Dari segi editing, entah apakah karakter Boomika memang dimaksudkan terlihat seperti itu tetapi secara efek visual sosok Boomika terlihat seperti kartun sehingga nuansa menyeramkan menjadi hilang.

Boomika yang menderita autis, menyukai alam dan menggambarnya, khususnya sebuah pohon yang berdiri sendiri di tengah hijaunya rerumputan. Hal ini merupakan dunianya dan membuat ia nyaman dan tenang. Ketika satu hal yang membuat ia merasa nyaman direnggut, Boomika sangat sedih dan langsung histeris.

Film ini bukan hanya tentang mengambil apa yang menjadi dunia Boomika ataupun tentang ketidakmampuan Boomika yang lalu membuatnya dipandang sebelah mata padahal ia memiliki hal lain yang istimewa, ataupun menebang sebuah pohon, tetapi dibalik itu semua ada keserakahan, ada keinginan untuk mengambil keuntungan yang lebih banyak dari semestinya dan mengorbankan alam untuk kepuasan manusia yang berujung pada seleksi alam.

Hal seperti ini sering terjadi tetapi kurang disorot mungkin karena ada tangan2 yang lebih berkuasa. Terkadang alam ataupun suatu tempat dijaga oleh sosok2 tak terlihat bukan untuk menguasai tetapi justru menjaga dari tangan2 tak bertanggung jawab yang hanya ingin memuaskan kepentingan dirinya sendiri tanpa memperhatikan hal2 lain yang jauh lebih besar bahkan bersedia mengorbankan orang lain tanpa berpikir panjang bahwa generasi berikutnya, anak cucu mereka sendiri bisa menjadi korban dari apa yang mereka lakukan saat ini. Terkadang bukan kekuatan jahat yang mempengaruhi dan menyakiti manusia tetapi manusia sendirilah yang menyakiti alam dan dirinya sendiri.

Global warming or climate change is like the fever that has affected the Earth. A fever puts an end to the rise in bacteria in our body. Similarly, using the same mechanism, the Earth has begun to eliminate us.

– Boomika

Terlepas dari kelemahan2 minor di film ini tetapi pesan yang ingin disampaikan sangat bagus. Usaha untuk menggabungkannya dalam genre horror pun merupakan usaha yang luar biasa karena ini tidaklah mudah, terlebih lagi plot twist di akhir yang membuat beberapa karakter tidak sebaik yang kita duga di awal. Keep it up!

Sutradara : Rathindran R Prasad Penulis Skenario : Rathindran R Prasad Pemeran : Aishwarya Rajesh, Vidhu, Surya Ganapathy, Madhuri, Pavel Navageethan, Avantika Vandanapu

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights