Seorang perawat perempuan bernama Maud mendapatkan pekerjaan baru sebagai perawat pribadi seorang mantan penari bernama Amanda Kohl, wanita berusia 49 tahun yang menderita limfoma sumsum tulang belakang stadium 4.
Keresahan yang diungkapkan Amanda kepada Maud mengenai apa yang terjadi setelah kematian membuat Maud merasa memiliki tujuan hidup yaitu menyelamatkan jiwa Amanda. Kesempatan yang ia pikir merupakan jawaban dari doa2nya itu membuat Maud sangat terobsesi terhadap Amanda.
Review
“Forgive my impatience, but I hope you will reveal your plan for me soon. I can’t shake the feeling that you must have saved me for something greater than this.”
Saya suka bagaimana Maud dalam narasinya berbicara dengan Tuhan, kalimat yang digunakan, tone dan nada suaranya sangat akrab dan enak didengar. Keseluruhan film Saint Maud ini sesuai dengan judulnya mengambil sudut pandang Maud, bagaimana ia melihat dan menyikapi setiap peristiwa yang menimpa hidupnya dan menyelaraskannya dengan iman yang ia pegang.
Film ini berusaha memaparkan perbedaan antara apa yang diyakini seorang fanatik agama dengan apa yang diyakini orang lain. Menggabungkan horror, psychological thriller dan sedikit sentuhan drama serta religi membuat film ini bisa diinterpretasikan secara berbeda-beda.
Karakter Maud yang diperankan dengan luar biasa oleh Morfydd Clark, menurut saya dibuat untuk dipahami semudah mungkin, Maud menemukan tujuan hidupnya untuk menyelamatkan jiwa Amanda, ia mentolerir gaya hidup Amanda tetapi ketika menyangkal tentang kepercayaan Maud bahkan menyangkal Tuhan, ia tidak bisa tinggal diam.
Selain itu kita juga diperlihatkan kondisi Maud yang tidak stabil dengan ia selalu menyakiti dirinya sendiri dan hal itu semakin bertambah seiring dengan berbagai kesulitan yang ia hadapi dan membuat mentalnya menurun lalu muncul keraguan dalam dirinya.
Karakter Amanda pun diperankan dengan sangat baik oleh Jennifer Ehle. Amanda sendiri, sama halnya seperti Maud, tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Ia menyindir Amanda bukan dengan niat untuk menyakitinya melainkan untuk menghibur dirinya sendiri dengan keterbatasan akibat penyakit yang dideritanya.
Bagian akhir merupakan penutup yang patut diacungkan jempol, penggambaran akan apa yang dirasakan Maud tentang apa yang ia lakukan membuat kita seakan mudah memahami apa yang ia jalani tanpa perlu menghakimi.
Dengan durasi 84 menit, menurut saya sangat luar biasa Glass mengemas film ini dengan berbagai kompleksitas pemahaman yang dituangkan, ambiguitas perspektif serta nilai estetika yang tetap terasa, dan tentunya elemen horror serta thriller yang membuat merinding tanpa harus berlebihan. Membangun sebuah adegan berdasarkan interpretasi yang berbanding terbalik sangat tidak mudah tetapi Glass mampu melakukannya dengan halus.
Saint Maud mungkin tidak akan memecahkan rekor box office tetapi penggemar film horror pastinya akan menanti karya2 dari Rose Glass yang selanjutnya.
Direktur : Rose Glass Penulis Skenario : Rose Glass Pemeran Utama : Morfydd Clark, Jennifer Ehle, Lily Knight