Sinopsis
Seorang mantan jurnalis, Gerry Fenn, yang sedang menyelidiki kasus mutilasi hewan ternak di sebuah kota kecil Banfield, melihat berita menarik lain ketika ia menemukan sebuah boneka seram diikat dengan rantai dan bertuliskan tanggal yang aneh 31 Februari. Di hari yang sama, Gerry hampir menabrak seorang gadis muda yang kemudian pingsan tidak lama setelah duduk bersujud di depan sebuah pohon besar. Gerry mengantarkan gadis muda yang bernama Alice tersebut ke rumah Father Hagan. Tidak lama setelah kejadian itu, Alice yang tuna-rungu tiba-tiba mendapatkan kemampuan untuk mendengar, berbicara dan menyembuhkan seorang anak laki2 yang duduk di kursi roda. Seketika kota Banfield dan Alice menjadi sorotan media dengan keajaiban yang dilakukannya. Tetapi Gerry mulai merasakan keanehan dan menemukan sejarah yang mengerikan.
Film ini diadaptasi dari novel berjudul Shrine yang ditulis oleh James Herbert, menceritakan keajaiban yang dialami dan dilakukan Alice, seorang gadis tunarungu yang menyatakan bahwa ia melihat seorang wanita bersinar sangat terang dan sejak itu Alice mampu berbicara dan mendengar, bahkan menyembuhkan penyakit. Melihat keajaiban tersebut, sebagian besar penduduk sekitar mengagumi Alice. Alice yang merasa dulunya ia sama sekali tak terlihat dengan kekurangannya dan ia tak berhenti berdoa meminta kesembuhan hingga akhirnya doa2nya terjawab bahkan ia menjadi pusat perhatian.
Meskipun tidak mengangkat sesuatu yang baru tetapi film ini sebenarnya dikemas cukup menarik. Sayangnya bagian ending film terasa sedikit mengecewakan. Cricket Brown sebagai pendatang baru di dunia layar lebar mampu mencuri perhatian dan cukup berhasil membawakan perannya sebagai Alice. Sedangkan Morgan, yang menurut saya lebih berhasil di serial horror Supernatural dan The Walking Dead, mendapatkan peran dengan action yang minim, tetapi kali ini lebih meyakinkan.
Efek jumpscare atau lebih tepatnya double jumpscare, karena dua kali berturut2, yang digunakan di film ini memberi intensitas dan ketegangan yang lebih walaupun dari segi menakutkan kurang memiliki efek yang dalam.
For where God built a church, there the devil would also build a chapel. Wherever God goes the unholy follows. Miracles, there’s a strong act of faith, and there is nothing that satan likes more then to corrupt our faith.
Meskipun ada sedikit kekurangan dari segi cerita tetapi keironisan pesan yang disampaikan sangat dalam bahwa iblis tidak selalu berwujud menyeramkan tetapi bisa menyamar bahkan dalam wujud yang kita anggap baik, memikat manusia dengan apa yang kita lihat sebagai keajaiban dan mempercayainya sebagai sesuatu yang mulia.
Sutradara : Evan Spiliotopoulos Penulis Skenario : Evan Spiliotopoulos, James Herbert Pemeran : Jeffrey Dean Morgan, Cricket Brown, Cary Elwes, William Sadler, Katie Aselton