Sebenarnya sebagai film prekuel saya berharap kali ini filmnya akan bercerita tentang latar belakang dari munculnya Badarawuhi dan perjanjian apa yang menjadi titik awal dari Desa Penari tersebut.
Tetapi cerita yang diambil justru hampir serupa dengan sebelumnya, hanya saja waktu kejadiannya lebih awal dan terjadi karena adanya pemberontakan dari manusia.
Sinopsis. Mila, Yuda dan Arya dibantu dengan Jito melakukan perjalanan ke sebuah desa di Jawa Timur. Ibu Mila menderita penyakit yang aneh dan orang pintar yang dipanggil menyuruh Mila untuk mengembalikan kotak yang disimpan ibunya ke desa tersebut agar ibunya sembuh.
Desa tersebut disebut sebagai Desa Penari dan setibanya disana, mereka meminta bertemu dengan Mbah Buyut, yang pada saat itu sedang pergi sehingga mereka berempat terpaksa menginap di desa tersebut. Kejadian-kejadian aneh mulai dialami oleh Mila saat ia menginap di rumah Ratih, yang ibunya menderita penyakit yang sama dengan ibu Mila.
Review. Seperti yang saya tulis diawal, saya sedikit berharap bahwa prekuel ini lebih menyorot tentang latar belakang Badarawuhi atau setidaknya awal dimulainya perjanjian antara desa penari tersebut dengan Badarawuhi serta apa yang menyebabkan munculnya perjanjian tersebut.
Beberapa adegan masih mengadopsi dari film KKN di Desa Penari hanya saja di film tersebut lebih banyak scene dengan suasana gelap sementara di film ini adegan-adegannya lebih dominan dengan suasana terang seperti ketika adegan dimana Mila dan Ratih mandi di pemandian kembar.
Yang membuat saya penasaran adalah kenapa setelah 25 tahun baru ibu Mila dan ibu Ratih tiba-tiba sakit, dan apa kaitan atau hubungan antara ibu Mila dan ibu Ratih, apakah karena keduanya sama-sama penari yang berasal dari desa tersebut, ataukah ada hal lainnya.
Di antara barisan pemeran, saya tertarik dengan Claresta Taufan Kusumarina yang memerankan Ratih. Plotnya juga lebih menarik penonton untuk mengikuti ceritanya dan tidak terlalu lambat ataupun terlalu sederhana. Dan yang lebih saya suka adalah film ini sangat jauh dari mengandalkan jumpscare. Tetapi ya secara cerita film ini masih mirip dengan film sebelumnya dan masih banyak misteri yang tidak terpecahkan. Secara horror juga jadi terasa kurang karena karakter utama yang menjadi judul film justru tidak terlalu menonjol.
Tetapi ada beberapa scene yang menjadi favorit saya yaitu adegan ketika Yuda, Arya dan Jito tidur di gardu lalu muncul bayangan-bayangan dibelakang yang semakin mendekat, dan menghilang dengan sangat halus. Saya salut dengan visual effect yang konsisten memberikan visual yang menarik dengan editing dan effect yang sangat baik dan halus, nyaris sempurna menurut saya.
Adegan lain yang menjadi favorit saya adalah adegan di pemandian kembar, lagi-lagi transisi antara Ratih dengan Badarawuhi yang muncul dibelakang Mila, sangat halus. Secara visual warna-warna ular yang cerah didalam pemandian itu juga membuat visualnya menjadi sangat menarik.
Film Badarawuhi di Desa Penari ini sudah bisa kalian tonton secara streaming di Netflix.
Sutradara : Kimo Stamboel Penulis : Lele Laila Pemeran : Maudy Effrosina, Aulia Sarah, Claresta Taufan Kusumarina, Jourdy Pranata, Ardit Erwandha, M. Iqbal Sulaiman, Diding Boneng