Skip to content

Relic (2020) – movie review

Rating: 3 out of 5.

Film ini sedikit mengingatkan pada Horse Girl dimana penonton dibawa untuk memahami kondisi psikologis manusia dengan perspektif dan pendekatan yang berbeda melalui genre horror ataupun thriller. Film ini pun awalnya saya harapkan akan bertemakan supernatural tetapi ternyata tebakan saya meleset. Mari kita kupas lebih dalam tentang film yang sudah saya tunggu2 sejak beberapa bulan lalu ini.

Sinopsis

Kay bersama dengan putrinya, Sam, mengunjungi ibunya, Edna, karena mendapat telepon dari polisi setempat yang mengabarkan bahwa Edna sudah beberapa hari tidak terlihat di rumahnya. Pencarian dilakukan tetapi tanpa hasil hingga suatu pagi, setelah tiga hari menghilang, tiba2 Edna muncul kembali. Kay menanyakan kemana Edna menghilang tetapi Edna tidak pernah menjawab dan menghindar dari pertanyaan tersebut.

Khawatir dengan kondisi Edna yang juga tinggal sendirian, Kay memutuskan untuk mencari rumah jompo. Ide itu ditentang oleh Sam, yang mengusulkan agar ia pindah ke rumah itu untuk menemani dan mengawasi Edna. Sam membocorkan rencana Kay pada Edna tetapi Edna justru melampiaskan kekecewaannya dengan mempermasalahkan cincin miliknya yg sudah ia berikan kepada Sam. Setelah beberapa hari tinggal di rumah itu, Kay dan Sam mulai menemukan banyak keanehan2 pada Edna, dan juga pada rumah tersebut.

Sementara itu, Sam berusaha mencari informasi kepada ayah Jamie, tetangga dekat Edna, alasan sebenarnya ia melarang Jamie untuk mendekati rumah Edna. Setelah mengetahui alasannya, Sam lalu mencari tahu tentang ruangan dimana Jamie terkunci dan menemukan sebuah lorong yang ditutupi tumpukan barang2, menuju ke kamar2 dan ruangan lain dimana ruangan itu seakan lama2 mengecil dan Sam terjebak di ruangan itu.

Sam berusaha mencari jalan keluar dan Kay yang melihat Edna semakin asing dan membuatnya takut, mencari Sam dan jalan keluar dari rumah itu secepatnya.

Review

Film ini berusaha menyampaikan kondisi yang dialami penderita dementia dengan perspektif yang berbeda. Sebuah film horror tanpa jump scare ataupun sosok2 menakutkan dan hanya mengandalkan akting pemeran utama dan suasana serta musik latar untuk membangun suasana horror, tanpa berlebihan atau memaksakan untuk terasa menakutkan.

Ini menurut saya beberapa hal di dalam film Relic yang bisa saya jelaskan :

  • Memar2 yang mulai muncul di tubuh Edna setelah menghilang selama 3 hari, menurut saya merupakan gambaran dari penyakit dementia yang perlahan2 menggerogoti pikiran dan emosi Edna. Edna sendiri tidak memberitahu bahkan kepada putrinya sendiri tentang penyakit yang dihadapinya dan berusaha mengatasinya sendiri dengan memasang catatan2kecil di berbagai sudut rumah sebagai pengingat tentang hal2 yang harus ia lakukan.
  • Kondisi Edna yang naik turun, terlihat dari penampilannya yang rapi dengan rambut disanggul ketika sedang dalam kondisi baik tetapi ketika kondisinya memburuk, rambutnya akan tergerai berantakan. Sikapnya pun berubah2 dan cenderung emosi, kadang salah memanggil Sam dengan Kay tetapi Edna tidak mau mengakuinya. Penolakan terhadap kondisinya yang mulai menurun menjadi hal pertama yang dilakukan Edna dan mungkin juga penderita dementia lainnya.
  • Momen dimana Edna berusaha memakan foto2 kenangan yang ia rasa perlahan2 mulai menghilang dari ingatannya sementara Edna terus mengucapkan keinginannya untuk pulang, merupakan bagian yang menurut saya paling mengena. Edna hanya ingin kembali ke masa sebelum dementia menggerogotinya. Ia ingin mengingat kembali semua orang terdekatnya.
  • Tubuh Edna yang perlahan mengelupas membuat Kay dan Sam melihat Edna bukanlah sosok Edna yang mereka kenal dan justru menakutkan, mungkin ini yang dimaksud oleh sang sutradara, Natalie, bahwa penderita dementia yang ingatannya mulai memudar, akan merasa kesal dengan segala hal yang mulai melemah dari dirinya hingga berubah menjadi sosok yang berbeda, dan ini terkadang yang membuat mereka dijauhi oleh orang2 terdekatnya.
  • Sebuah pintu menuju ke ruangan lain dimana Sam terjebak, sepertinya merupakan gambaran sebagai tempat dimana semua kenangan tersimpan, dan ketika ruangan tersebut menyempit dan menghitam merupakan gambaran bahwa ingatan Edna mulai memudar.

Film ini tidak memasukkan efek jump scare dan memang tidak ada sosok apapun yang dimunculkan, sangat recommend buat kalian yang baru mulai menonton genre horror. Robyn Nevin juga berperan sangat bagus sebagai karakter yang misterius, rapuh sekaligus menakutkan.

Bagian endingnya cukup membuat saya mengambil kesimpulan bahwa keluarga, sejauh apapun mereka berubah, mereka akan selalu tetap menjadi keluarga dan kita akan selalu menjadi bagian dari mereka dan tidak akan meninggalkan mereka sendiri menghadapi terutama kenyataan yang pahit dan menakutkan. Tentunya bagian akhirnya tidak berhenti hingga disitu tetapi saya tidak akan membocorkan semuanya, kalian harus tonton sampai habis dulu ya.

Sedikit banyak saya mendapatkan pemahaman mengenai apa yang dilalui penderita dementia melalui film ini. Overall, walaupun jauh dari ekspektasi saya tapi film ini masih sangat layak untuk ditonton.

Sutradara : Natalie Erika James Penulis Skenario : Natalie Erika James, Christian White Pemeran Utama : Emily Mortimer, Robyn Nevin, Bella Heathcote

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights