Skip to content

The Pope’s Exorcist (2023) – movie review

Rating: 3.5 out of 5.

Setelah banyak menonton film-film horror Indonesia yang bertemakan eksorsisme tetapi mengambil konsep Barat yang rasa2nya masih kurang cocok, kali ini disuguhkan dengan film eksorsisme versi Barat aslinya yang mengambil negara Vatikan sebagai titik awal. Yang lebih menarik lagi film ini dibintangi oleh Russell Crowe dan ceritanya terinspirasi dari pengalaman nyata pastur Gabriele Amorth.

Sinopsis. Diceritakan seorang kepala exorcist dari Vatikan, Pastur Gabriele Amorth, ditugaskan untuk menyelidiki kasus kerasukan ekstrim yang dialami oleh seorang anak laki-laki di Spanyol. Proses eksorsisme tersebut akhirnya membawa Pastur Amorth menemukan sebuah konspirasi ratusan tahun yang dirahasiakan oleh pihak Vatikan.

“Saat kita mengolok-olok iblis dan mengatakan pada diri sendiri bahwa dia tidak ada, saat itulah iblis paling bahagia.”

Gabriele Amorth

Secara konsep, cerita ini memang tidak jauh berbeda dengan cerita-cerita eksorsisme lainnya tetapi dengan pembawaan Russell Crowe yang memikat dan juga adanya latar belakang cerita tentang peperangan Vatikan dengan kekuatan jahat yang pernah terjadi di masa lalu membuat cerita ini sedikit berbeda.

Film dibuka dengan kasus kerasukan di Tropea, Italia, dimana seorang pemuda yang kerasukan ditangani oleh Pastur Amorth dengan memindahkan iblis yang merasukinya ke dalam babi. Lalu adegan berpindah ke Castilla di Spanyol dimana Julia dengan dua orang anaknya, Amy dan Henry, sedang berada di sebuah tempat yang dulunya merupakan Gereja bernama Gereja San Sebastian yang diwariskan oleh almarhum suaminya. Julia hendak menjual tempat tersebut setelah merenovasinya tetapi ketika beberapa pekerja terluka seketika renovasi tersebut dihentikan dan saat itulah Henry mulai kerasukan.

Seperti yang sudah disebutkan bahwa naskah film ini berdasarkan tulisan dari Pastur Gabriele Amorth yang berjudul An Exorcist Tells His Story dan An Exorcist: More Stories. Karakter Pastur Amorth sendiri dari awal film digambarkan memiliki selera humor tidak hanya saat berhadapan dengan sesama tetapi juga saat berhadapan dengan iblis. Ia bahkan mengendarai vespa kemana-mana, yang menurut saya menjadi sebuah sentuhan kecil yang unik. Karakter Pastur Amorth sendiri menjadi lebih mudah disukai, menjadikannya berbeda dengan karakter-karakter yang sangat serius di film-film eksorsisme lainnya.

Russell Crowe langsung menjadi daya tarik utama dalam film ini tetapi saya juga tertarik dengan akting pemeran Henry yaitu Peter DeSouza-Feighoney. Sebagai debut film perdananya saya merasa aktingnya sangat meyakinkan, saya hampir tidak menyadari bahwa ia hanyalah seorang anak-anak.

Beberapa hal yang saya sukai selain para pemerannya dan icon vespa adalah latar belakang cerita ketika Pastur Amorth dan Pastur Esquibel memasuki ruang bawah tanah atau bisa dibilang merupakan kuburan bawah tanah dimana peristiwa ratusan tahun sebelumnya terjadi ketika berbagai cara eksorsisme tidak berhasil dilakukan oleh exorcist yang paling terkenal di jaman tersebut sehingga Vatikan menyegel tempat yang dianggap terkutuk itu.

Nah yang menjadi tanda tanya adalah apa yang dilakukan oleh Pastur Amorth dengan berbeda sehingga kali ini ia bisa berhasil melawan Raja Neraka, Asmodeus. Apakah karena keduanya sudah mengakui dosa-dosa yang menjadi pegangan dari Asmodeus untuk menjatuhkan mental dan melemahkan mereka. Lalu ketika Pastur Amorth membiarkan dirinya dirasuki dan adegan tiba-tiba berpindah ke Kardinal Sullivan yang melihat patung Yesus berdarah, rasanya agak sedikit random. Walaupun memang masih ada koneksi karena Paus pun langsung merasakan ketika hal itu terjadi tetapi rasanya seperti terlalu random.

Saya merasa pesan yang dibawa dalam film ini memiliki hal penting, kita lebih sering mencari tahu hal-hal tentang kebaikan tetapi kita dibuat lupa bahwa kekuatan jahat itu ada bahkan menyusup dalam kebaikan tetapi kita tidak mengenalinya bahkan menyangkalnya. Kita mengenal semua ajaran kebaikan tetapi kita tidak mengenal musuh kita, iblis dan kekuatan-kekuatan jahat sehingga bila kita tidak mengenal siapa yang kita lawan, bagaimana pula kita diharapkan untuk tahu bagaimana cara melawannya?

Bahwa tugas manusia bukan sekedar menjadi baik tetapi juga mengenali dan melawan kejahatan. Dan Iblis ini mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, ia tahu segala hal juga tentang manusia, tentang dosa-dosa manusia, dan ini yang digunakan untuk menyerang dan memperdaya manusia.

Jadi, sekali lagi saya merasa diingatkan melalui film ini tidak hanya tentang menyadari dan mengakui dosa serta melepaskannya tetapi juga bahwa evil spirit itu ada, tidak mengakuinya tidak akan menghilangkan kejahatan, justru dengan mengenalinya maka kita bisa melawannya.

The Pope’s Exorcist ini tayang di bioskop mulai tanggal 7 April 2023.

Sutradara : Julius Avery Penulis Skenario : Michael Petroni, Evan Spiliotopoulos, R. Dean McCreary Pemeran : Russell Crowe, Daniel Zovatto, Alex Essoe, Franco Nero, Peter DeSouza-Feighoney, Laurel Marsden, Cornell John, Ryan O’Grady, Bianca Bardoe, Carrie Munro, Alessandro Gruttadauria

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights