Skip to content

Human Capital (2019) – movie review

Rating: 3 out of 5.

Film ini menceritakan tentang kehidupan tiga buah keluarga yang terkait dengan sebuah kecelakaan tragis. Quint, Carrie, dan Jamie, sebuah keluarga kaya tetapi penuh dengan konflik. Quint, sang ayah yang berselingkuh dan menuntut anaknya untuk selalu menjadi yang terbaik. Carrie, yang mengetahui perselingkuhan Quint tetapi memilih tetap bertahan demi keutuhan dan kesempurnaan keluarganya, dan Jamie, anak remaja yang depresi dengan tuntutan kesempurnaan ayahnya.

Drew, Ronnie, dan Shannon, keluarga yang berkecukupan tetapi juga jauh dari sempurna. Drew bekerja sebagai marketing properti yang menginginkan pendapatan lebih dari sekedar gaji marketing, apalagi setelah ia mengetahui Ronnie, istri barunya hamil. Sementara Shannon yang berpura-pura berpacaran dengan Jamie, jatuh cinta dengan Ian, seorang pemuda bermasalah yang baru dikenalnya dari tempat kerja Ronnie.

Ian yang tinggal dengan pamannya, baru saja terkena masalah terkait dengan narkoba yang ditemukan di rumahnya. Sejak bertemu kembali dengan Shannon di sebuah pesta, mereka saling menemukan kecocokan. Tetapi suatu malam Jamie mabuk di sebuah pesta dan Shannon dihubungi oleh temannya untuk menjemput Jamie, mereka pun segera menjemput Jamie. Sayangnya, ketika menuju rumah Jamie, salah satu mobil tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang bersepeda dan orang tersebut meninggal.

human capital

Review

Kekacauan yang cukup banyak dalam tiga rumah tangga yang kemudian terkait dengan kekacauan yang lebih besar lagi, tetapi dikemas dengan cukup apik sehingga saya tidak kehilangan momen apapun dan alur ceritanya pun tidak terasa membosankan. Film dibuka dengan kejadian inti lalu flashback ke awal dan diakhiri dengan sudut pandang kejadian inti tersebut dari masing-masing karakter.

Sebuah drama crime yang lebih memfokuskan ceritanya pada apa yang akan dilakukan ketika seseorang mengalami konflik bertumpuk. Saya pribadi senang dengan drama crime seperti ini baik yang ada unsur thriller ataupun tidak, karena kita bisa menganalisa karakter orang dalam film tersebut.

Semua keluarga di film ini memiliki masalah dengan tingkat yang berbeda, dan disini mereka diuji lebih dengan hal yang terjadi diluar kendali mereka. Masing-masing mereka dihadapkan pada pilihan, bertanggung jawab atau lari. Bahkan ada yang memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingannya sendiri. Dan setelah sebuah konflik besar itu, pada akhirnya mereka menyadari berbagai hal dan melepaskan “racun” yang menggerogoti keluarga dan hubungan mereka masing-masing.

Ada unsur family value juga sebenarnya disini yang bisa kita pelajari. Tidak ada keluarga yang sempurna, semua memiliki problemanya masing-masing. Bahkan meskipun terlihat sempurna, belum tentu kenyataannya memang sempurna. We have to take responsibility for our action.

Sutradara : Marc Meyers Penulis Skenario : Stephen Amidon (novel), Oren Moverman Pemeran Utama : Marisa Tomei, Maya Hawke, Liev Schreiber, Paul Sparks, Peter Saarsgaard, Alex Wolff, Betty Gabriel

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights