Skip to content

Alone (2020) – movie review

Plot cerita film ini sebenarnya lumayan apik, bahkan agak tidak terduga akhir dari ceritanya.

Film ini diawali tentang seorang penulis perempuan, Emma, yang berusaha untuk pulih dari tragedi setelah kehilangan bayi dan penglihatannya. Ia pergi ke sebuah rumah yang terpencil “cabin in the woods”, yang dimiliki oleh sepasang suami istri, Robert dan Jill, dimana sang suami sepertinya di masa lalu pernah memiliki hubungan dengan Emma. Sejak awal menempati rumah tersebut, Emma sudah merasakan dan mengalami keanehan2. Lalu ceritanya terpotong ketika ia digotong ke basement dan ceritanya tiba2 beralih ke empat anak muda yang pergi ke rumah yang sama. Dari sini saya mulai bertanya2 apa kira2 hubungan antara dua kejadian tersebut. Apa yang terjadi dengan Emma?

Keempat anak muda tersebut, Hailey dan Jesse, adalah anak dari Robert dan Jill. Jesse diperankan oleh Bailey Coppola, yang ternyata adalah keponakan dari Nicholas Cage. Pantas saja dari awal karakter ini muncul terlihat mirippp sekali dengan Nicholas Cage. Hailey yang di akhir film ternyata diketahui sedang hamil, dengan mantannya, Nate. Sahabat Hailey, Nicole, dan Luke, yang suka dengan Hailey. Nate dan Daniel, pacar Nicole, menyusul keempat lainnya ke rumah tersebut, tepat ketika listrik di rumah itu padam.

Keempat anak muda ini mulai terbunuh satu persatu, dan alur cerita mulai flashback kembali ke permulaan ketika Hailey menemukan mayat di basement. Dan setengah jam terakhir ceritanya flashback kembali, mengulang bagaimana keempat anak muda itu meninggal sehingga keseluruhan cerita menjadi sangat jelas. Di satu sisi, cerita menjadi jelas tetapi di sisi lain sepertinya menjadi aneh karena mungkin hampir setengah durasi film adalah ulangan alias flashback ke masa lalu. Meskipun diperjelas siapa yang melakukan pembunuhan, tetapi tetap ada potongan-potongan yang aneh, seperti pemotongan cerita dari Emma ke anak2 muda tersebut.

Emma diceritakan terkurung di basement, sementara “pengganggunya” yang ternyata adalah Robert kesetrum listrik ketika Emma melawan balik. Nah, ketika Hailey dan teman-temannya tiba, semua furniture tertutup rapi dengan kain putih. Pertanyaannya, berapa lama Emma hilang? kalau memang rumah itu sempat dirapikan, kenapa tidak menemukan Emma? Bisa dimengerti ketika Emma hilang dan tidak ada yang mencari, tetapi ketika Robert yang hilang, kenapa tidak ada yang mengetahui, dan sampai Hailey dan teman2nya tiba di rumah tersebut, mayatnya masih utuh.

Sebenarnya plot ceritanya cukup menarik, dari korban menjadi pembunuh, dari trauma yang dialami dan kemarahannya yang terpendam lalu diterpa lagi dengan tragedi lainnya sehingga ia menjadi “villain”. Terlepas dari alur cerita yang maju mundur, dengan pengulangan cerita yang sama, sepertinya shoot film ini hanya dipotong untuk bagian awal, lalu versi lengkapnya ditambahkan di belakang. Ceritanya mungkin masih oke2 aja seandainya antara masa “Emma” dan “Hailey” alur ceritanya tersambung lebih jelas. Dan horrornya pun kurang terasa, baru terasa ketika di bagian akhir dimana Emma bertemu kembali dengan Dr Petersen, psikiaternya. Wajah Emma berubah 180 derajat dari awal, dan di akhir ketika berbicara dengan Dr Patersen, wajahnya menyeramkan dan bikin merinding. So good job for the make up artist dan Elizabeth Arends sebagai pemeran Emma!

Sutradara : Vladislav Khesin Penulis Skenario : Samuel Bandeira, Gabriel Legua, Olabode Olakanmi Pemeran Utama : Elizabeth Arends, Sara Anne, Albina Katsman, Bailey Coppola, Dane Majors, Kyle Dondlinger, Graham Jenkins

Rate : ★ ★ ☆ ☆ ☆

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
%d bloggers like this:
Verified by MonsterInsights