Series dari Korea Selatan ini mengambil tema tentang pembunuhan dengan delapan episode yang membuat emosi penonton turun naik.
Sinopsis. Sang-jun dan Yeong-ha menjalankan sebuah penginapan. Kehidupan mereka sederhana dan tenang hingga suatu hari seorang pembunuh berantai membawa korbannya dan tertangkap di penginapan miliknya. Sejak itu kehidupan mereka jauh dari kata tenang.
Sementara itu di waktu yang berbeda, seorang pria yang menyewakan rumah indah di tempat yang agak jauh dari kota, kedatangan seorang wanita misterius yang ternyata membawa kekacauan pada kehidupannya dan keluarganya.
Review. Episode pertama memiliki tiga cerita terpisah, cerita tentang pemilik rumah sewa yang didatangi seorang wanita misterius, cerita tentang ditemukannya mayat di sebuah penginapan lalu si pembunuh berantai Hyang-Cheol berhasil ditangkap, dan cerita tentang Yoon Bo-min seorang polisi wanita dengan julukan Pelacak yang dipanggil untuk menginvestigasi kasus pembunuhan yang sulit.
Tetapi di episode berikutnya terlihat bahwa cerita pertama dan kedua memiliki timeline yang sama, ketika pemilik rumah sewa bertemu dengan Yoon Bo-min.
Sementara wanita misterius yang datang ke rumah sewa itu pergi tanpa pamit dan meninggalkan dugaan-dugaan pada Yeong-ha bahwa wanita tersebut mungkin sudah melakukan hal yang mengerikan. Dan Yeong-ha yang awalnya ragu akhirnya justru menutupi apa yang mungkin telah terjadi di rumah sewa miliknya itu.
Di episode pertama pace cerita terasa lebih lambat, tapi kemudian di episode tiga ketegangannya mulai meningkat ketika wanita misterius itu datang kembali.
Alur ceritanya mungkin akan terasa membingungkan karena berpindah-pindah dari satu masa ke masa lain. Harus benar-benar menyimak. Setelah menduga-duga di tiga episode awal barulah mulai jelas di episode keempat bahwa cerita tentang penginapan milik Sang-jun merupakan awal dari segalanya.
Series ini mengambil sudut pandang yang tidak biasa, bahwa ada pihak yang juga menderita selain korban pembunuhan. Dan dampaknya setragis itu terhadap keluarga Sang-jun. Hal ini menjadi suatu koneksi yang wajar bila kemudian ada kasus lain yang serupa dan ia akan mencoba cara yang tidak dilakukan di kasus pertama itu sejak awal.
Banyak hal yang tidak terduga dalam series ini, bahkan ada penggalan cerita yang baru diungkap di episode-episode akhir dan cukup mengejutkan.
Go Min-si memerankan Yoo Seong-a dengan penampilan yang saking kuatnya hingga membuat saya sendiri ikut merasakan emosi. Karakternya merupakan pembunuh psikopat yang mungkin agak berbeda, kita mengetahui latar belakang kemarahannya tetapi yang membuat saya penasaran adalah apakah kejahatan-kejahatan itu sudah pernah ia lakukan jauh sebelumnya.
Satu hal lain yang mungkin kalian notice adalah Yoo Seong-a ini tahan banting karena tidak pernah pingsan meskipun kena pukulan-pukulan keras dari lawannya, nyaris impossible tapi karena alur ceritanya dan pemeran-pemerannya yang luar biasa sehingga tidak terasa se-impossible itu.
Tetapi sekali lagi, saya menyukai series ini dengan emosi-emosi yang ditimbulkannya dan terutama dengan peribahasanya tentang katak.
“Meski kejadian buruk itu hanya kebetulan kita tetap menyalahkan diri sendiri, seperti katak yang terlempar batu. Kadang manusia tetap menyalahkan diri sendiri meskipun menjadi korban. Merasa telah mengambil langkah atau keputusan yang salah dalam menghadapi kejadian buruk yang menimpanya.”
Series “The Frog” bisa kalian tonton di Netflix mulai 23 Agustus 2024.
Sutradara : Mo Wan-il Penulis : Son Ho-young Pemeran : Kim Yoon-seok, Yoon Kye-sang, Go Min-si, Lee Jeong-eun, Roh Yoon-seo, June Yoon