Akhir2 ini banyak bermunculan film dengan genre scifi-thriller dan saya sepertinya harus membiasakan untuk menonton film bergenre ini ke depannya. Film yang menarik dan sangat menyedot kerja otak karena saya berusaha keras untuk mengikuti dan menghubungkan setiap kejadian. Di episode awal ceritanya berjalan sedikit lambat tetapi jika kita tidak memperhatikan benar2, mungkin kita akan kebingungan di episode2 berikutnya yang rumit dan penuh dengan hal2 baru.
Archive 81 ini menceritakan tentang seorang archivist bernama Dan Turner. Ia bekerja di Museum of the Moving Image, memperbaiki video2 lama yang rusak. Suatu hari ia diberi proyek oleh Virgil Davenport untuk merestorasi video2 dari salah seorang penghuni apartemen Visser yang terbakar di tahun 1994, Melody Pendras. Awalnya Dan menolak tawaran dari Virgil tetapi ketika ia melihat foto Melody dalam salah satu videonya dengan seekor anjing yang terlihat mirip dengan anjing miliknya ketika ia kecil, Dan penasaran dan langsung memutuskan untuk mengambil proyek tersebut. Setiap kali Dan berhasil memutar video milik Melody, semakin banyak ia menemukan hal2 baru yang misterius.
Film ini juga menyorot tentang Melody, ia berusaha mencari ibu kandungnya Julia Bennett dan menggunakan alasan tugas kuliah untuk misinya tersebut. Melody langsung mengetok pintu penghuni lain tetapi tanpa hasil, akhirnya ia meminta bantuan Jess, seorang anak perempuan yang melakukan beberapa pekerjaan untuk sebagian besar penghuni apartemen. Sejak interview dimulai Melody merasakan banyaknya misteri yang disimpan setiap penghuni apartemen tersebut.
Dua tokoh utama tersebut pada akhirnya saling terkait, keduanya saling berbicara dalam apa yang mereka pikir adalah mimpi. Dalam realita pun mereka saling terkait karena ternyata dokter yang rutin ditemui Melody di masanya adalah ayah dari Dan, Steve Turner.
Film ini sangat menarik dan membuat suatu konsep baru yang terlihat tidak mungkin tetapi disusun sedemikian rupa hingga terasa masuk akal. Sebuah kultus, iblis bernama Kaelego, komet Charon, penyihir Baldung, the Otherworld, semua faktor ini menyatu dengan baik dan tidak ada yang terasa berlebihan. Dan kesemuanya ini sekali lagi diawali oleh Iris Vos yang menyatakan ingin dunia yang lebih baik. Kecenderungan manusia untuk mendasarkan segala sesuatu yang dilakukan adalah demi masa depan yang lebih baik tetapi dalam prosesnya merusak apa yang ada dan akhirnya justru merusak masa depan.
Dan Turner diperankan dengan pas oleh Mamoudou Athie, yang juga bermain dalam Black Box. Lawan mainnya pun Dina Shihabi mampu membuat film yang cukup rumit ini terlihat menarik dan sama sekali tidak membosankan. Film yang juga diproduseri oleh James Wan ini memancing rasa penasaran saya hingga tidak memberi jeda sedikit pun untuk menonton hingga akhir. Meskipun ada sedikit celah dan detail yang dilompati tetapi storylinenya masih bisa diikuti dan pastinya tetap menarik.
Setiap pemeran lainnya pun memiliki bagian dari puzzle yang sangat penting, Anabelle, Samuel, Jess, Tamara, Cassandra, Beatriz, Steve Turner. Seluruh pemeran terangkai dalam alur cerita dan tidak dapat dihilangkan karena masing2 memegang kunci. Satu hal yang juga saya sukai di series ini adalah setiap episode dibuka dengan sedikit penjelasan tentang apa yang akan diceritakan dalam episode tersebut, dan dikemas dengan cara yang menarik.
Saya bukanlah penggemar genre scifi tetapi film ini mampu membuat saya sangat tertarik. Archive 81 ini bisa kalian tonton di Netflix mulai tanggal 14 Januari 2022.
Kreator : Rebecca Sonnenshine Sutradara : Rebecca Thomas, Justin Benson & Aaron Moorhead, Haifaa Al Mansour
Penulis Skenario : Rebecca Sonnenshine, Paul Harris Boardman, Michael Narducci, Evan Bleiweiss, Bobak Esfarjani, Helen Leigh Pemeran : Mamoudou Athie, Dina Shihabi, Matt McGorry, Evan Jonigkeit, Ariana Neal, Martin Donovan, Kate Eastman, Kristin Griffith, Charlie Hudson III, Eden Marryshow, Sol Miranda, Trayce Malachi, Jaxon Rose Moore