Sinopsis
Lily melarikan diri bersama pacarnya, Neil, tetapi mereka tiba2 terpisah dan Lily berusaha mencari cara untuk menghubungi Neil. Ia menuju ke sebuah rumah untuk meminta tolong meminjam telepon, sayangnya ia mendatangi rumah yang salah.
Film ini memiliki twist yang tidak saya duga dan cukup berbeda dari film dengan storyline yang serupa, sayangnya menurut saya para pemeran dan karakter dalam film ini kurang kuat sehingga emosinya tidak terlihat, dan ada celah dalam storylinenya yang membuat tanda tanya.
Lily yang lari dari rumahnya karena ayahnya yang sering melakukan kekerasan, menemukan dirinya terbangun tanpa Neil, pacarnya yang kabur bersamanya. Ia berusaha meminjam telefon dan mengetuk pintu salah satu rumah terdekat. Sayangnya rumah tersebut didiami oleh seorang ayah yang anaknya pun meninggalkan rumah karena didikannya yang terlalu keras untuk mengejar impiannya di bidang olahraga lari. Evan, sang ayah, mengalami gangguan delusi akibat rasa kehilangan tersebut dan melihat Lily sebagai anaknya yang hilang.
Di bagian awal menurut saya sedikit aneh bagaimana Lily dan Neil bisa terpisah dalam pelarian mereka. Lalu karakter Lily sendiri masih kurang menonjol baik sebagai korban maupun sebaliknya, sedangkan karakter Evan, sang ayah, sangat lemah, padahal film bisa terasa lebih tegang seandainya ia membawakan karakternya dengan lebih keras dan dalam hitungan detik bisa berubah drastis menjadi lembut. Baik Tori Kostic dan William Kircher seharusnya bisa memerankan dua sisi karakternya dengan lebih baik untuk bisa memberikan ketegangan dalam film ini.
Tetapi saya suka bagaimana twist di bagian akhir film yang tidak saya duga.
Sutradara : Savvas Kristou Penulis Skenario : Savvas Kristou Pemeran : William Kircher, Tori Kostic, Jolene Andersen, Meghan Hanako, Jairus Carey, Chris Barry
