Ternyata dengan membuat Korean movie week ini membuat saya menemukan beberapa film bergenre crime, mystery dari Korea yang cukup bagus, mengingat film di genre ini tidak sebanyak horror. Film Mother ini adalah salah satu yang menurut saya juga cukup bagus dan menarik.
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang Hye-ja, seorang wanita petani ginseng dengan kemampuan akupuntur yang telah hidup menjanda sekian tahun. Ia hanya ditemani oleh seorang puteranya, Do-joon, yang memiliki sedikit keterbelakangan emosional dan susah mengingat hal2 tertentu walaupun baru terjadi. Meskipun tidak disetujui oleh ibunya, Do-joon sering berkumpul dengan Jin-tae, pria pengangguran yang menjadi sahabat Do-joon. Pada suatu malam, Do-joon dan Jin-tae berjanji untuk bertemu di suatu bar, tetapi hingga dini hari Jin-tae belum juga muncul. Akhirnya dalam keadaan mabuk, Do-joon dipaksa pulang oleh pemilik bar. Dalam perjalanan pulang, Do-joon membuntuti seorang perempuan yang kemudian masuk ke dalam sebuah rumah kosong dan melemparkan sebuah batu besar ke arah Do-joon. Keesokan harinya perempuan tersebut ditemukan tewas di atas rumah yang dilewati Do-joon semalam. Beberapa barang bukti yang ditemukan di TKP menunjukkan bahwa Do-joon adalah pelaku pembunuhan perempuan tersebut. Tidak terima putera satu-satunya dituduh melakukan pembunuhan, Hye-ja akhirnya melakukan segala cara untuk membebaskan Do-joon. Ia berusaha mencari petunjuk serta barang bukti untuk menunjukkan bahwa Do-joon tidak bersalah, hingga akhirnya Hye-ja berhasil menemukan siapa pembunuh yang sebenarnya.
Review Storyline & Karakter
Menarik bahwa film dibuka dengan salah satu adegan di akhir film yang menunjukkan Hye-ja yang tengah menari direrumputan. Mungkin akan terlihat aneh ketika melihatnya diawal sebelum mengetahui jalan cerita film tersebut tetapi ketika melihatnya di bagian akhir kita akan lebih mengerti bahkan mungkin melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda. Memadukan unsur drama, thriller dan sedikit komedi, film ini terasa berjalan natural seakan terjadi dekat dengan kita. Alur ceritanya pun tidak terlalu lambat sehingga tidak membuat kita bosan dan tidak terlalu rumit sehingga lebih mudah dimengerti, walaupun menurut saya munculnya tersangka pembunuhan lain di akhir film terasa sedikit dipaksakan.
Penampilan kedua pemeran utama, Kim Hye-ja dan Won Bin ini mampu membuat kita berharap mereka sama sekali tidak bersalah tetapi meskipun pada akhirnya memang mereka membuat kesalahan, kita seakan tidak ingin menyalahkan. Menjadi seorang ibu yang dihadapkan dengan masalah seperti Hye-ja memang tidak mudah. Keputusan yang diambil Hye-ja pada akhirnya untuk tetap membela anaknya walaupun ia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, bukan membuatnya lega tetapi justru membuatnya merasa bersalah dan depresi. Karakter Hye-ja yang terlalu over protektif terhadap Do-joon hingga akhirnya Do-joon melakukan kesalahan saat diluar pengawasan ibunya, dan karakter Do-joon yang ada kalanya terlihat lemah tetapi ketika terpicu oleh sebuah kalimat hinaan yang nampaknya selalu membuat emosinya memuncak tiba2 hingga mengakibatkan “kecelakaan” tersebut meskipun bukan ia yang memulainya, membuat film ini terasa nyata dan tragis. Berawal dari penghinaan yang tidak diketahui si korban akan memicu emosi Do-joon, lemparan batu yang tidak sengaja persis mengenai si korban dan Do-joon yang hingga akhir nampaknya tidak mengingat kejadian sebenarnya meskipun ia bisa mengingat orang lain yang kebetulan ada di tempat yang sama.
Semua terangkai dengan apik di film ini dari awal hingga akhir, ditambah dengan sedikit twist di bagian akhir, eksekusi yang pas dari para pemerannya dan sinematografi yang cukup indah, membuat kita terus menyimak kisah Do-joon dan ibunya dalam memecahkan permasalahan yang ada. Sederhana, tetapi film ini mampu mengikat penonton dengan sempurna.
Directed by Bong Joon-ho Produced by Choi Jae-won, Seo Woo-sik Written by Bong Joon-ho, Park Eun-kyo, Starring Kim Hye-ja, Won Bin, Moon Hee-ra, Yoon Je-moon, Jeon Mi-seon, Song Sae-byeok, Chun Woo-hee, Kwak Do-won, Kim Jin-goo, Lee Young-suk